News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sebaran Kasus Aktif Corona di Indonesia 19 Maret 2022: Jabar Masih Tertinggi, Disusul DIY

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Sabtu (19/3/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Sabtu (19/3/2022).

Diketahui, hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 7.951kasus.

Sebelumnya, Jumat (18/3/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 9.528 kasus.

Bertambahnya 7.951 kasus hari ini menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 5.956.561 kasus.

Hal tersebut berdasarkan data di laman covid19.go.id pada Sabtu pukul 17.01 WIB.

Sementara itu, pada hari ini terjadi pengurangan kasus aktif Covid-19 sebanyak 16.245 kasus.

Hal tersebut menjadikan total kasus aktif Covid-19 di Indonesia menjadi 229.734 kasus.

Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 19 Maret 2022: Tambah 7.951 Kasus Baru, 24.008 Pasien Sembuh

Baca juga: UPDATE Corona Indonesia 19 Maret 2022: Tambah 7.951 Positif, 24.008 Sembuh, 188 Meninggal

Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia berdasarkan data dari laman resmi covid19.go.id pada Sabtu (19/3/2022):

- Jawa Barat: 56.265

- DI Yogyakarta: 28.781

- Jawa Tengah: 23.006

- Banten: 14.733

- DKI Jakarta: 13.426

- Lampung: 12.364

- Papua: 11.650

- NTT: 8.538

Baca juga: Sebaran Kasus Corona Indonesia 19 Maret 2022: Tertinggi Jabar dengan 1.720 Kasus, Disusul Jakarta

- Sumatera Utara: 5.475

- Jawa Timur: 5.356

- Kalimantan Timur: 5.212

- Sumatera Barat: 4.865

- Sulawesi Selatan: 4.506

- Kepulauan Riau: 3.936

- Sulawesi Tengah: 3.936

- Kalimantan Barat: 3.317

Baca juga: Sebaran 34.976 Kasus Corona 27 Februari 2022: Tertinggi Jawa Barat, DKI Jakarta di Urutan Ketiga

- Kalimantan Utara: 3.228

- Riau: 3.110

- Sumatera Selatan: 3.008

- Aceh: 2.211

- Bangka Belitung: 2.098

- Bengkulu: 2.031

- Kalimantan Tengah: 1.527

- Jambi: 1.137

- Bali: 1.106

- Sulawesi Utara: 1.035

Baca juga: 194 Juta Orang Sudah Suntik Vaksin, Menkes Optimistis Status Endemi Dicapai 1,5 tahun

- Maluku Utara: 813

- Sumatera Barat: 766

- Kalimantan Selatan: 621

- Papua Barat: 562

- Gorontalo: 511

- Sulawesi Utara: 491

- NTB: 304

- Maluku: 102

Baca juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 dan Cara untuk Mengurangi Rasa Sakitnya

Baca juga: 194 Juta Orang Sudah Suntik Vaksin, Menkes Optimistis Status Endemi Dicapai 1,5 tahun

Kolase TribunNewsmaker - Xinhua via SCMP dan Shutterstock (Tenaga medis dan ilustrasi corona virus.)

Indonesia Bersiap Menuju Endemi

Kasus konfirmasi Covid-19 di Tanah Air belakangan ini terus mengalami penurunan.

Angka kesembuhan juga lebih besar dari penambahan kasus baru. 

Kondisi tersebut pun dinilai menandakan Indonesia menuju wabah yang terkendali. 

Diwartakan Tribunnews.com, hal tersebut disampaikan Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Iwan Ariawan.

Baca juga: Cegah Subvarian Omicron BA.2,  Binda Bali Genjot Vaksinasi di 11 Titik

“Kondisinya menuju wabah terkendali. Kita bersiap menuju ke kondisi endemi tetapi tidak perlu terburu-buru,” kata Iwan, Jumat (18/3/2022).

Menurutnya transisi dari pandemi ke endemi bukan hanya sekadar perubahan status, tapi perlu persiapan yang baik. 

Selain itu, dia juga menilai perlunya sistem surveilans yang baik.

Sehingga Covid-19 tidak kembali menjadi pandemi lagi setelah dinyatakan menjadi endemi.

Tahap-Tahap Peralihan Pandemi ke Endemi

Iwan mengungkapkan ada beberapa tahapan untuk peralihan dari pandemi ke endemi Covid-19.

Pertama, kesepakatan pemerintah dan pakar untuk indikator yang dipakai dalam penentuan perubahan status dari pandemi menjadi endemi. 

“Saat ini diusulkan menggunakan indikator PPKM dan harus mencapai PPKM level 1 untuk waktu yang cukup,” ujarnya.

Kedua, sistem surveilans akurat, real time, dan cepat tanggap.

Baca juga: Menkes Budi Gunadi Berharap Status Endemi Dicapai 1,5 tahun

Sehingga jika ada indikasi mulai terjadi lonjakan kasus dapat segera dilakukan tindakan atau kebijakan pencegahan.

Ketiga, edukasi masyarakat bahwa endemi bukan berarti Covid-19 sudah tidak ada.

Sehingga protokol kesehatan tetap harus dilakukan.

Catatan Redaksi:

Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. 

(Tribunnews.com/Milani Resti/Willy Widianto)

Simak berita lainnya terkait Virus Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini