News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presidensi G20

Pertemuan G20 Diharapkan Jadi Ajang  Kerja Sama Membuat Vaksin Global

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin Covid-19.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --
Pertemuan G20 menjadi sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, terdiri dari 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa.

Dari sektor kesehatan, pertemuan ini bisa menjadi perantara untuk membuat vaksin global.

Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022 sangatlah strategis mengingat forum ini akan memberikan suatu percontohan yang nyata dan komprehensif untuk recovery global.

Dari sektor kesehatan fokus utama adalah  memperkuat arsitektur kesehatan global dengan 3 sub isu prioritas yang terdiri dari pembangunan sistem ketahanan kesehatan global, harmonisasi standar protokol kesehatan global, dan pengembangan pusat studi serta manufaktur untuk pencegahan, persiapan, dan respons terhadap krisis kesehatan yang akan datang.

Sementara untuk  pengembangan pusat studi serta manufaktur untuk pencegahan persiapan dalam merespon terkait krisis kesehatan yang akan datang, melalui pertemuan G20 memungkinkan pengembangan yang lebih cepat terhadap penemuan vaksin mRNA dan juga vaksin yang lebih murah, aman, untuk merespon suatu kondisi pandemi.

“Akan tetapi saat ini pengembangan vaksin mRNA hanya terjadi di negara-negara maju,” katanya pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu (23/3).

Dalam persiapan menghadapi pandemi berikutnya, setiap negara harus memiliki akses yang setara terhadap vaksin, terapeutik dan diagnostik.

Baca juga: Alasan Dubes Ukraina Minta Indonesia Boikot Rusia dan Putin di G20 

Sebagai tambahan, praktik terbaik sangat dibutuhkan pada masa pandemi untuk memperkuat jaringan kolaborasi dan jejaring antar para ahli, dan antar ilmuwan pada sektor kesehatan masyarakat.

“Maka dari itulah menjadi sangat penting untuk menetapkan suatu perusahaan manufaktur regional dan pusat sebagai kolaborasi riset. Tanpa ada komitmen politik yang kuat untuk membangun sistem kesehatan global yang lebih kuat maka negara akan mengalami kesulitan untuk keluar dari situasi sulit sebagai dampak pandemi Covid-19,” tutur dr. Nadia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini