Laporan Wartawan Tribunnews.com - Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman menyebutkan ada kecenderungan dunia mulai melunak menghadapi pandemi Covid-19 di tahun 2022.
"Kecenderungan dunia melunak dalam merespon Covid-19 itu terlihat nyata. Karena kelelahan, juga jenuh akibat dampak yang demikian besar disebabkan selain sektor kesehatan," ujar Dicky pada Tribunnews, Sabtu (26/3/2022).
Dampak besar juga dirasakan dari aspek ekonomi dan sosial.
Namun Dicky pun mengingatkan untuk jangan kebablasan dan menganggap Covid-19 bukan masalah lagi.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Lampung Melonjak Dalam 2 Pekan: 2.302 Kasus
Baca juga: Sebaran Kasus Aktif Covid-19 Sabtu, 26 Maret 2022: Jawa Barat Tertinggi, Disusul Jawa Tengah
Menurutnya, saat ini semakin jelas bahwa dampak Covid-19 bukan hanya saat terinfeksi.
Tapi ternyata Covid-19 dapat berisiko menimbulkan penyakit tidak menular yang akan menjadi beban setiap negara.
"Yaitu diabetes kemudian hipertensi maupun penyakit jantung. Belum lagi penyakit lain seperti masalah kognitif," tegasnya.
Ia pun menyebutkan dalam sebuah pengamatan, penyakit Covid-19 ini dapat berpotensi menimbulkan penyakit tidak menular.
"Dia jadi komorbid yang membuat pasien penderita Covid-19 bisa menjadi parah atau menular, termasuk ketika dia menjadi penyintas Covid-19."
"Risiko ia mengalami penyakit tidak menular menjadi besar," papar Dicky menambahkan.