“Hingga saat ini baik sub varian XE, XD, maupun XF ini belum ditemukan di Indonesia,” ucapnya dalam konferensi pers Selasa lalu.
Sub varian XE merupakan gabungan dari genetik sub varian BA.1 dan BA.2 atau Omicron.
Kasus pertama kali terdeteksi dari spesimen pada tanggal 19 Januari di Inggris dan sudah ada 763 kasus XE.
Baca juga: Penerima Vaksin Covid-19 di Luar Negeri Bisa Klaim Sertifikat di PeduliLindungi, Ini Caranya
Sub varian XE dinilai lebih cepat menular dibandingkan sub varian BA.2.
Namun, belum cukup bukti-bukti epidemiologis untuk memperlihatkan perubahannya di dalam masyarakat.
Sementara itu, lanjut dr. Nadia, kalau sub varian XD dan XF adalah gabungan dari varian Delta AY.4 dan Omikron BA.1.
Sub varian XF sudah ditemukan di Inggris tetapi masih sangat kecil jumlahnya.
“Artinya ini masih menjadi kewaspadaan kita bahwa walaupun dikatakan lebih cepat menular dibandingkan varian Omicron.”
“Tetapi karena kita sebagai bagian dari upaya menekan penularan dan memitigasi dampak daripada penularan tersebut, maka sub varian – sub varian ini menjadi perhatian kita bersama,” ucap Nadia.
Sub varian ini masih merupakan satu jenis yang sama dengan varian Omicron.
Catatan Redaksi:
Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Rina Ayu)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona