TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Senin (2/5/2022).
Hari Senin terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 168 kasus.
Sebelumnya, Minggu (1/5/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 244 kasus.
Bertambahnya 168 kasus di hari Senin menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.047.208 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data yang diterima Tribunnews.com dari Satgas Covid-19 pada Senin pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Hikmah Idul Fitri 1443 H, Mahfud MD: Kita Bersyukur Upaya Meminimalisir Covid-19 Dikabulkan Allah
Kabar baiknya, sebanyak 371 orang Covid-19 dinyatakan sembuh.
Jumlah sembuh diketahui bertambah menjadi 5.883.664 orang.
Sementara itu, orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 14 orang.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 156.287 orang.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Transisi Pandemi Covid-19 ke Endemi, Pelaku Ekonomi Kreatif Didorong Naik Kelas
Cegah Disinformasi Vaksinasi Covid-19, Masyarakat Diajak Percayai Ahli Kesehatan dan Pemerintah
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, belakangan, program vaksinasi Covid-19 yang dijalankan Pemerintah kembali mendapat tantangan dari berbagai kelompok masyarakat.
Sejumlah narasi diluncurkan, baik melalui media massa maupun media sosial, seolah bertujuan untuk membuat masyarakat bingung dan meragukan program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah sejak awal 2021.
"Saya pribadi dan teman-teman di Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mendukung sepenuhnya dan memberikan apresiasi terhadap pemerintah, terutama Kementerian Kesehatan, yang telah memberikan perlindungan kepada anak Indonesia, dalam hal ini melalui vaksinasi Covid-19."
"Vaksinasi itu penting, dan memang anak-anak perlu vaksinasi. Sebelum Covid-19 ada vaksinasi rutin seperti polio, cacar, dan sebagainya," ujar Prof Dr Seto Mulyadi S.Psi M.Si.
Baca juga: Update Covid-19 Global 2 Mei 2022: Total Infeksi Covid-19 513.523.146 Kasus
Menurut pria yang akrab dipanggil Kak Seto ini, sekarang dengan merebaknya Covid-19, vaksinasi yang perlu diberikan kepada masyarakat maupun kepada anak-anak tentunya adalah vaksinasi untuk mencegah risiko infeksi Covid-19.
"Kami mengapresiasi kepada pemerintah dalam hal ini. Siapapun yang ingin menyampaikan narasi terkait vaksin dan vaksinasi Covid-19 ini perlu koordinasi dengan Kemenkes yang tentu sudah ada pakar-pakar kesehatan di dalamnya dan didukung oleh data-data akurat."
"Dalam hal vaksinasi Covid-19, masyarakat perlu merujuk pada siapa yang berbicara, apa latar belakang pribadi dan organisasinya," kata Kak Seto.
Kak Seto juga mengimbau kepada masyarakat untuk mempercayakan program vaksinasi Covid-19 kepada pemerintah.
Baca juga: 39 Juta Orang di Indonesia Sudah Disuntik Vaksin Booster Covid-19
Menurutnya, pemerintah melalui sebuah lembaga seperti Kemenkes dan lembaga negara lain yang terlibat, patut dipercaya masyarakat karena sudah cukup memiliki landasan untuk menjalankan program tersebut.
"Bahwa ada masukan dari masyarakat silakan, tapi jangan sampai mengguncang masyarakat sehingga memecah belah opini," tegas Kak Seto sekali lagi.
Kak Seto menyatakan, pada dasarnya pemerintah sudah melakukan yang terbaik untuk menjaga kesehatan masyarakat termasuk anak-anak di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Dia juga mengapresiasi pemerintah, para dokter, dan para ahli yang telah bekerja keras untuk menemukan vaksin yang terbaik dan cocok untuk masyarakat Indonesia, termasuk juga untuk anak-anak.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Capai 400,5 Juta Suntikan
"Pada dasarnya saya melihat penanganan Covid-19 di Indonesia sudah banyak yang membaik. Kalaupun ada keterbatasan ataupun kekurangan itu wajar, karena hal ini juga dihadapi oleh berbagai negara di dunia. Tetapi langkah-langkah yang dilakukan, koordinasi, upaya untuk menangkal berbagai kesalah pahaman, saya kira perlu diapresiasi," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, mengatakan sangat khawatir vaksinasi Covid-19 terhadap anak khususnya kepada anak usia 6-11 tahun.
Dia khawatir hal itu dapat mematikan pertumbuhan imunitas organ-organ tubuh anak termasuk alat-alat reproduksi anak, dan ancaman rusaknya sel telur, hormon dan sperma yang ada dalam tubuh anak.
Arist meminta menghentikan dahulu vaksinasi Covid-19 anak 6-11 tahun sampai ada evaluasi dan hasil uji terhadap anak usia 6-11 tahun yang sudah mendaptkan vaksinasi.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Choirul Arifin)