Banyak pula hak anak yang tidak terpenuhi, mulai dari hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan hingga hak mendapatkan pendidikan dengan baik.
Di awal pandemi, guru dan murid pun masih sulit menyesuaikan PJJ.
Baca juga: Lembaga Filantropi Internasional Coca-Cola Company Salurkan Rp 7,9 M untuk Program Vaksin Covid-19
Bahkan beberapa guru seperti tidak peduli, apakah murid paham atau tidak, yang penting kurikulum selesai.
Belum lagi pekerjaan rumah yang menumpuk dan orang tua yang menuntut anak untuk membantu pekerjaan rumah tangga.
Padahal menurut Anisa saat itu anak dan remaja pun memiliki banyak tugas sekolah.
Namun sebagian orang tua terkadang tidak mau mengerti.
“Jadi, penting banget memahami apa yang dirasakan anak,” ujar Anisa.
Berangkat dari situ, Ranti dan Anisa mengajak anak dan remaja untuk berani bersuara agar haknya dapat dipenuhi namun lewat jalur yang tepat dan baik.
Keduanya juga mengajak berperan aktif membangun Indonesia, contohnya seperti menyampai pendapat akan dampak perubahan iklim bagi kehidupan di masa depan.