TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kembali tunjukkan peningkatan pada Sabtu (9/7/2022).
Data Satgas Covid-19 mencatatkan penambahan jumlah kasus positif sebanyak 2.705 kasus.
Jumlah peningkatan ini lebih sedikit dibandingkan dengan peningkatan hari sebelumnya, Jumat (8/7/2022), yakni 2.472 kasus.
Sehingga, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 6.108.729 terhitung mulai 2 Maret 2020.
Tingkat kesembuhan dari Covid-19 juga mengalami peningkatan, yakni sebanyak 1.973 orang
Dengan penambahan itu, maka total orang yang sembuh berjumlah 5.932.089 jiwa.
Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19
Satgas Covid-19 juga mencatatkan sebanyak 4 orang dinyatakan meninggal dunia.
Sehingga menambah daftar panjang total orang meninggal dunia akibat virus Covid-19 menjadi 156.785 orang.
Update informasi data sebaran kasus Covid-19 pada tiap provinsi dapat di akses di sini.
Prokes Tetap Harus Diprioritaskan
Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman, mengimbau pentingnya penggunaan dan kepatuhan pada protokol kesehatan dalam menghadapi Covid-19 sub varian BA.4 dan BA.5.
Baca juga: Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19 yang Belum Muncul di PeduliLindungi, Simak Tata Caranya
Masyarakat diimbau untuk sadar dalam menggunakan masker dan alat perlindungan lain saat berada dalam kondisi tidak sehat dan berada di ruangan tertutup.
Pasalnya, meski sub varian BA.4 dan BA.5 tidak separah Delta dan Omicron, namun tingkat penyebaran sub varian BA.4 dan BA.5 lebih cepat.
Bahkan, sub varian BA.4 dan BA.5 dapat bermutasi 12 kali lebih cepat dari varian sebelumnya.
Dijelaskan Dicky, sub varian BA.4 dan BA.5 memiliki dapat menginfeksi berulang kali atau reinfeksi.
Baca juga: Pakar: Puncak Kasus Covid-19 Tidak Hanya Ditandai dengan Orang Sakit dan Angka Kematian
Varian ini juga bisa menurunkan efikasi antibodi tubuh.
Baik antibodi dari infeksi atau berasal dari vaksin Covid-19.
Sub varian ini bahkan juga bisa meningkatkan keparahan orang yang terinfeksi.
"Keparahan setidaknya data relatif sama dengan Delta. Meski pun demikian, dengan modal imunitas yang lebih baik, gelombang yang sedang terjadi tidak akan berdampak ke fasilitas kesehatan," kata Dicky, Jumat (8/7/2022), dikutip dari Tribunnews.com.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Aisyah Nursyamsi)