TRIBUNNEWS.COM - Simak data kasus positif Covid-19 yang tersebar di 34 provinsi Indonesia pada hari ini Kamis (11/8/2022).
Menurut Data Satgas Covid-19, hari ini ada tambahan kasus positif sebanyak 5.532 kasus.
Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan data Rabu (10/8/2022) kemarin yang sebanyak 5.926 kasus.
Adanya tambahan sebanyak 5.532 kasus pada hari ini membuat total kasus posotif Covid-19 Indonesia menjadi sebanyak 6.267.137 kasus, sejak awal terdeteksi pada Maret 2020 lalu.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi, yakni 2.218 kasus.
Di posisi kedua ada Jawa Barat dengan kasus positif sebanyak 1.296 kasus, kemudian disusul Banten dengan 695 kasus.
Jawa Timur menempati posisi keempat dengan 466 kasus dan di posisi kelima ada Bali dengan 142 kasus.
Baca juga: BREAKING NEWS Covid-19 Indonesia 11 Agustus 2022, Tambah 5.532 Kasus Hari Ini
Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di 34 Provinsi Indonesia pada Kamis(11/8/2022), yang dirangkum Tribunnews dari data Satgas Covid-19:
- DKI JAKARTA 2.218
- JAWA BARAT 1.296
- BANTEN 695
- JAWA TIMUR 466
- BALI 142
- JAWA TENGAH 115
- KALIMANTAN SELATAN 93
- SUMATERA UTARA 90
- DI YOGYAKARTA 72
- RIAU 42
- KALIMANTAN TENGAH 41
- PAPUA 38
- SUMATERA SELATAN 33
- SUMATERA BARAT 29
- KALIMANTAN TIMUR 25
- KEPULAUAN RIAU 23
- LAMPUNG 16
- KALIMANTAN BARAT 16
- BANGKA BELITUNG 15
- SULAWESI SELATAN 13
- JAMBI 11
- MALUKU 8
- ACEH 7
- SULAWESI UTARA 7
- PAPUA BARAT 7
- MALUKU UTARA 4
- NUSA TENGGARA BARAT 3
- NUSA TENGGARA TIMUR 2
- KALIMANTAN UTARA 2
- SULAWESI BARAT 2
- SULAWESI TENGGARA 1
- BENGKULU 0
- SULAWESI TENGAH 0
- GORONTALO 0
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Sekolah Tatap Muka Tetap Aman Dilakukan, Syaratnya Jaga Prokes dan Vaksin
Menkes Ajak Lansia Vaksinasi Covid-19 untuk Cegah Kematian
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Kesehatan RI (Menkes)Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi dan booster bisa mengurangi risiko kematian dan masuk rumah sakit.
Kasus di Indonesia saat ini lebih sedikit yakni sekitar 7 ribuan per hari daripada kasus di luar negeri seperti Jepang yang mencapai 300 ribuan per hari.
Menkes mengatakan perlunya vaksinasi karena mayoritas penyebab pasien Covid-19 dengan kondisi berat di rumah sakit dan pasien yang meninggal karena tidak divaksin atau vaksinnya belum lengkap.
“Kalau sudah divaksin atau booster, maka risiko seseorang tertular Covid-19 turun jauh dibandingkan yang belum vaksin atau booster,” ucap Menkes Budi dalam keterangannya, Kamis (11/8/2022).
Lansia yang tertular Covid-19 dan dirawat di rumah sakit memiliki risiko kematian 20 kali lebih tinggi daripada lansia di bawah usia 50 tahun.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Jelaskan Alasan Booster Covid-19 untuk Anak dan Remaja Belum Jadi Prioritas
Kemudian yang paling banyak masuk rumah sakit dan meninggal adalah yang belum divaksin.
“Jadi pesan saya cuman satu, cepat-cepat divaksin dan booster, kalau tertular tidak apa-apa tapi insha Allah tidak masuk rumah sakit dan mengurangi risiko kematian,” kata Menkes.
Ia mengingatkan, jangan merasa aman hanya karena sudah vaksinasi dosis 1 dan dosis 2. Efikasi vaksin akan turun setelah 6 bulan karena itu perlu dilakukan vaksinasi booster.
“Kita lihat kemungkinan orang tertular Covid-19 yang masuk rumah sakit setelah vaksin dosis 1 dan 2, serta booster jumlahnya kecil sekali. Oleh karena itu masyarakat diimbau divaksinasi dosis lengkap dan booster karena itu mengulangi risiko masuk rumah sakit atau risiko kematian,” ucap dia.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)