TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah melalui Satgas Covid-19 merilis update terkait kasus positif virus corona per Rabu (17/8/2022).
Pada rilis terbarunya, terdapat tambahan kasus positif virus corona sejumlah 5.253 orang.
Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding hari sebelumnya, Selasa (16/8/2022) dengan catatan kasus positif Covid-19 sebanyak 5.869 orang.
Tambahan ini membuat total kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak awal pandemi yaitu 2 Maret 2022 menjadi 6.297.484 kasus.
Namun, meski ada tambahan kasus positif Covid-19, terdapat pula pasien yang sembuh dari virus corona pada hari ini sejumlah 4.324 orang.
Angka tersebut mengalami penurunan dibanding hari sebelumnya yang tercatat sebanyak 5.803 pasien yang sembuh dari Covid-19.
Baca juga: Update Covid-19 Global 17 Agustus 2022: Total Infeksi Covid-19 597,1 Juta, Jumlah Kematian 6,4 Juta
Adapun tambahan pada hari ini membuat total pasien yang sembuh dari Covid-19 selama pandemi menjadi 6.082.732 orang.
Hanya saja, tambahan pasien yang sembuh pada hari ini juga harus diwarnai dengan kematian karena Covid-19 dengan jumlah 19 korban meninggal dunia.
Namun, angka tersebut menurun tipis dibanding hari sebelumnya dengan jumlah korban sebanyak 25 orang.
Tambahan kasus kematian pada hari ini membuat total korban meninggal dunia karena Covid-19 sejak awal pandemi menjadi 157.296 korban meninggal dunia.
Di sisi lain, total penerima vaksinasi pertama hingga hari ini adalah 203.027.594 orang.
Baca juga: CEO Pfizer Positif Covid-19 Meski Sudah Disuntik 4 Dosis Vaksin
Kemudian untuk penerima vaksinasi kedua sejumlah 170.549.667 orang dan vaksinasi ketiga atau booster telah diterima oleh 58.903.329 orang.
Sementara vaksinasi keempat atau booster kedua telah diterima oleh 271.246 orang.
Covid-19 Masih Melanda, Pemerintah Anggarkan Rp 169,8 Triliun untuk Kesehatan di RAPBN 2023
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pengalokasian anggaran kesehatan pada RAPBN 2023 sebesar Rp 169,8 triliun.
Hal ini disampaikannya pada Pidato Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR pada Selasa (16/8/2022) dikutip dari Tribunnews.
Jokowi menyebut anggaran tersebut akan dialokasikan untuk penanganan lanjutan terhadap pandemi, reformasi sistem kesehatan, hingga kesinambungan program JKN.
Baca juga: Diharapkan Jadi Kado 17 Agustus, BPOM: Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Masih Berproses
Ditambahkan Jokowi, anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp 479,1 triliun untuk membantu masyarakat miskin dan rentan memenuhi kebutuhan dasarnya, dan dalam jangka panjang diharapkan akan mampu memotong rantai kemiskinan.
"Sejalan dengan hal tersebut, reformasi program perlindungan sosial diarahkan pada perbaikan basis data penerima melalui pembangunan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), penyempurnaan perlindungan sosial sepanjang hayat dan adaptif, subsidi tepat sasaran dan berbasis target penerima manfaat, serta percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," pungkasnya.
Untuk peningkatan produktivitas dan kualitas SDM, Pemerintah juga menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp 608,3 triliun untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Kita harus mampu memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi. Kita harus menyiapkan sumber daya manusia yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global dengan tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila, berakhlak mulia, dan menjaga jati diri budaya bangsa," jelasnya.
Baca juga: BREAKING News Update Covid-19 Indonesia Selasa 16 Agustus 2022: Tambah 5.869 Kasus, 25 Meninggal
Jokowi menjelaskan, untuk sektor infrastruktur yang dianggarkan sebesar Rp 392 triliun.
Anggaran infrastruktur itu, dikatakan Jokowi, untuk mendukung penguatan penyediaan pelayanan dasar, mendukung peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas, menyediakan infrastruktur energi dan pangan yang terjangkau, andal, dan memperhatikan aspek lingkungan; serta pemerataan infrastruktur dan akses TIK.
Jokowi juga menyampaikan soal rencana anggaran transfer ke daerah sebesar Rp811,7 triliun.
Pendapatan negara pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar Rp2.443,6 triliun yang berasal dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.016,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp426,3 triliun," pungkasnya
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reza Deni)
Artikel lain terkait Virus Corona