News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sebaran 5.214 Kasus Covid-19 Indonesia 25 Agustus 2022: Jakarta Tertinggi, Disusul Jabar dan Banten

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update Covid-19 Indonesia: Sebaran 5.214 Kasus Covid-19 Indonesia 25 Agustus 2022

TRIBUNNEWS.COM - Kasus positif Covid-19 Indonesia kembali mengalami peningkatan pada hari ini Kamis (25/8/2022).

Satgas Covid-19 mengumumkan kasus positif Covid-19 Indonesia pada hari ini bertambah sebanyak 5.214 kasus.

Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kasus positif pada Rabu (24/8/2022) kemarin yang sebanyak 5.428.

Adanya tambahan sebanyak 5.214 kasus hari ini, maka kasus positif Covid-19 Indonesia totalnya menjadi 6.334.357 kasus.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi, yakni 2.296 kasus.

Di posisi kedua ada Jawa Barat dengan kasus positif sebanyak 1.132 kasus, kemudian disusul Banten dengan 570 kasus.

Jawa Timur menempati posisi keempat dengan 412 kasus dan di posisi kelima ada Jawa Tengah dengan 178 kasus.

Baca juga: BREAKING NEWS Update Covid-19 Indonesia Kamis, 25 Agustus 2022: Tambah 5.214 Kasus, 19 Meninggal

Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di 34 Provinsi Indonesia pada Kamis (25/8/2022), dikutip dari data Satgas Covid-19:

- DKI Jakarta: 2.296

- Jawa Barat: 1.132

- Banten: 570

- Jawa Timur: 412

- Jawa Tengah: 178

- Sumatera Utara: 83

- Bali: 66

- DI Yogyakarta: 50

- Riau: 46

- Kalimantan Timur: 34

- Papua: 34

- Sumatera Selatan: 30

- Kalimantan Tengah: 30

- Lampung: 20

- Sulawesi Selatan: 17

- Kalimantan Selatan: 15

- Sulawesi Utara: 15

- Papua Barat: 14

- Sumatera Barat: 14

- Bangka Belitung: 11

- Kepulauan Riau: 11

- Jambi: 10

- Kalimantan Barat: 9

- Sulawesi Terngah: 4

- Aceh: 3

- NTT: 3

- Maluku: 3

- NTB: 1

- Sulawesi Tenggara: 1

- Gorontalo: 1

- Maluku Utara: 0

- Sulawesi Barat: 0

- Bengkulu: 0

- Kalimantan Utara: 0

Baca juga: Update Covid-19 Global 25 Agustus 2022: Total Infeksi Covid-19 602,9 Juta, Jumlah Kematian 6,4 Juta

Perkembangan Kasus Covid-19 di Tanah Air Masih Terkendali

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Pemerintah terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air yang saat ini mengalami penurunan dan relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya usai melakukan rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, (23/8/2022).

"Dari rapat dengan Bapak Presiden tadi disampaikan, dilaporkan bahwa perkembangan kasus di sejumlah negara seperti di Jepang masih tinggi 218 ribu, Amerika, Australia, dan India pun angkanya relatif tinggi. Sedangkan di Indonesia dengan kasus sekitar seven day moving average sekitar 4.683 dan relatif lebih rendah dari berbagai negara lain," tutur Airlangga.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa saat ini masyarakat Indonesia memiliki level antibodi yang tinggi.

Baca juga: Ketua DPR Sebut Indonesia Salah Satu Negara Terbaik di Dunia Dalam Menangani Covid-19

Oleh sebab itu, kasus Covid-19 Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 di Tanah Air masih relatif lebih rendah dibandingkan negara lainnya.

"Kita sudah melihat dibandingkan Desember hanya 88 persen dari masyarakat yang memiliki antibodi sekarang naik ke 98,5 persen. Level antibodinya yang tadinya cuma sekitar 400-an unit per mililiter sekarang naik lebih dari 2 ribu unit per mililiter. Akibatnya apa? Akibatnya memang terbukti populasi masyarakat Indonesia sudah sangat terlindungi dari level antibodinya," jelas Menkes.

Meski demikian, Menkes mengatakan bahwa tingginya kasus konfirmasi harian di berbagai negara lain akan mengakibatkan terjadinya mutasi dan munculnya varian baru yang diperkirakan terjadi pada awal tahun 2023.

Menkes pun mengimbau masyarakat untuk waspada terkait munculnya varian baru tersebut salah satunya dengan menjaga level imunitas masyarakat.

"Sekarang ujiannya 6 bulan lagi, sekitar bulan Januari, Februari, Maret 2023. Kalau kita benar-benar bisa melampaui itu sama seperti sekarang, Indonesia adalah menjadi mungkin selected few negara yang bisa menangani pandemi ini 12 bulan berturut-turut. Caranya gimana? Satu caranya, kita harus menjaga level imunitas setinggi sekarang," ucap Menkes.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Lebih Rendah dari Negara Lain, Kasus Tertinggi Ada di Jawa-BaliĀ 

Selanjutnya, Menkes menuturkan bahwa Presiden Jokowi menginstruksikan untuk kembali menggencarkan vaksinasi bagi daerah-daerah yang kadar imunitas masyarakatnya sudah menurun.

"Jadi nanti kita rencana November akan melakukan sero survei lagi untuk melihat daerah-daerah mana yang imunitasnya sudah menurun kadarnya, kemudian orang-orang mana yang berisiko tinggi, nanti itu yang akan kita berikan vaksinasi agar bisa meningkatkan, mempersiapkan, memperbaiki kadar imunitas masyarakat populasi tersebut," ujar Menkes.

Lebih lanjut, Menkes menyebut, Presiden Jokowi menginstruksikan agar vaksinasi untuk anak-anak di bawah 6 tahun mulai dijajaki dan vaksinasi bagi kelompok lansia serta komorbid akan terus ditingkatkan kadar imunitasnya untuk menjaga level imunitas populasi Indonesia

"Vaksinasi untuk yang kelompok-kelompok lansia, komorbid, kemudian yang nanti kadar imunitasnya sudah turun atau sudah lebih dari 6 bulan karena kita sudah tahu by name by address nanti akan kita segera berikan alternatif vaksin yang adanya," pungkas Menkes.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini