Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jemput bola dan retribusi vaksin Covid-19 pada kelompok disabilitas perlu dilakukan. Hal ini untuk menghindari terjadinya vaksin yang kedaluwarsa.
Hal ini diungkapkan oleh Pendiri Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Maulani A Rotinsulu.
Terutama pada mereka yang tinggal di daerah terpencil atau jauh dari pusat layanan kesehatan. Kelompok ini butuh akses yang lebih ramah agar bisa mendapatkan vaksin.
Baca juga: Dokter Paru: Booster dengan Vaksin Viral Vektor dan mRNA Lindungi dari Serangan Omicron
“Dengan layanan vaksinasi jemput bola, mungkin vaksin bisa terserap jauh sebelum kedaluwarsa,” ungkapnya pada keterangan resmi, Senin (19/9/2022).
Maulani menilai edukasi yang berkenaan dengan vaksin bagi disabilitas perlu terus digalakkan.
Walau program vaksinasi sudah berjalan lebih dari setahun, masih ada kelompok ini yang belum memahami vaksin Covid-19. Atau, malah lebih mempercayai hoaks menyangkut vaksin.
Koordinator Disinfokom Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah, Budi Santoso S.Psi M.KM pun menanggapi situasi ini.
Baca juga: Terima Puteri Anak dan Remaja Indonesia Bali 2022, Ketua MPR RI Ajak Sebarkan Vaksin Ideologi
Menurutnya, penting kolaborasi antar lembaga, baik pemerintah maupun non-pemerintah, untuk meningkatkan pencapaian vaksin.
Karena kini tantangannya bertambah karena pandemi dirasa sudah berakhir seiring kembali normalnya aktivitas publik.
Pemerintah daerah, unsur masyarakat, dan lembaga swasta memiliki kesempatan berkolaborasi untuk meningkatkan vaksinasi.