News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Update Covid-19 di Indonesia per 28 Januari 2023: Tambah 199 Kasus, Satu Orang Meninggal Dunia

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi covid. Berikut update terkait kasus positif Covid-19 pada Sabtu (28/1/2023) di mana ada penambahan 199 kasus dan satu orang meninggal dunia.

TRIBUNNEWS.COM - Satgas Covid-19 kembali merilis update terkait kasus positif Covid-19 di Indonesia per Sabtu (28/1/2023).

Terdapat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 199 orang.

Tambahan ini membuat total kasus positif virus corona sejak awal pandemi 2 Maret 2020 menjadi 6.729.408 orang.

Selain itu, terdapat pula tambahan pasien yang sembuh dari virus corona pada hari ini sejumlah 254 orang.

Sehingga total kesembuhan dari Covid-19 di Indonesia menjadi 6.564.136 orang.

Kendati demikian, masih ada pasien meninggal dunia sejumlah satu orang sehingga total korban jiwa akibat Covid-19 sejak pandemi menjadi 160.802 orang.

Baca juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia 27 Januari 2023, Tambah 211 Kasus Baru

Di sisi lain, per hari ini, vaksinasi dosis pertama sudah diterima oleh 204.226.570 orang.

Sedangkan untuk vaksin dosis kedua telah disuntikan kepada lebih dari 175.061.638 orang.

Sementara vaksinasi dosis ketiga atau booster telah diterima oleh 69.356.519 orang.

Lalu untuk vaksinasi dosis keempat atau booster kedua sudah disuntikan kepada 1.257.075 orang hingga hari ini.

Pakar Ingatkan Potensi Serius Long Covid dari Subvarian XBB.1.5

Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman mengingatkan potensi serius Long Covid-19 dari subvarian XBB.1.5.

Subvarian Omicron Kraken atau XBB 1.5 telah mendominasi secara global dan telah masuk ke Indonesia.

Diketahui jika subvarian ini sangat efektif menginfeksi.

"Selain subvarian XBB.1.5 ini tidak akan mudah hilang dan bisa menetap jauh lebih lama di dalam organ tubuh manusia dibandingkan sub varian sebelumnya," ungkap Dicky pada keterangannya, Kamis (26/1/2023).

Hal ini lah yang menyebabkan potensi kerusakan pada organ tubuh jauh lebih besar.

Baca juga: Gas dan Rem Presiden Jokowi Tangani Pandemi Covid-19 di Tanah Air

Kemudian subvarian ini bisa menghindari sergapan antibodi atau pertahanan tubuh.

Ini yang membuat akhirnya bisa berpotensi menyebabkan dampak menengah hinggq jangka panjang saat menginfeksi tubuh manusia.

"Data saat ini semakin menunjukkan bahwa terinfeksi berulang oleh covid ini berpotensi menyebabkan kerusakan banyak organ. Dimulai dari otak, jantung, paru ginjal hati," paparnya lagi.

Kabar baiknya, potensi Long Covid-19 atau re-infeksi bisa diminimalisir dengan vaksinasi booster.

Baca juga: Cerita Pelik Menkeu Sri Mulyani Atasi Pandemi Covid-19 hingga Putuskan Program PEN Berakhir

Oleh karena itu penting untuk memperkuat respon antibodi dengan vaksinasi Covid-19 khususnya booster.

"Vaksinasi booster itu terbukti mengurangi potensi Long Covid-19 sampai 40 persen. Tentu akan sangat membantu dalam mencegah dampak panjang dari Covid-19," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Aisyah Nursyamsyi)

Artikel lain terkait Virus Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini