Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Selama hampir 3 tahun, seluruh dunia termasuk Indonesia menghadapi pandemi Covid-19.
Selama itu juga, tantangan dan dinamika satu per satu dilewati mulai dari lonjakan kasus dratis hingga kolapsnya rumah sakit karena kelebihan beban pasien Covid-19.
Meski demikian, kondisi Covid-19 berangsur-angsur menurun dan kini berada dititik terkendali.
Bahkan ditingkat dunia, status darurat kesehatan global Covid-19 telah resmi dinyatakan berakhir oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO pada Jumat (05/05/2023) ini.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, pembelajaran penting dalam pandemi ini adalah bagaimana menyiapkan sistem kesehatan dalam menghadapi pandemi berikutnya.
"Bahwa tidak ada negara yang siap dan menghadapi ancaman ini termasuk Indonesia," ungkap Dicky saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (10/05/2023).
Baca juga: Epidemiolog Bicara Peran Jokowi dalam Keberhasilan Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia
Banyak pekerjaan besar yang harus segera dibereskan pemerintah, mulai dari kemampuan sumber daya tenaga kesehatan yang harus ditingkatkan hingga kemampuan deteksi dini virus yang cepat dan akurat.
"Ini masih menjadi PR kita besar apalagi kalau membicarakan soal kemampuan mendeteksi dini dan cepat itu masih menjadi PR apalagi bicara tentang sistem kesehatan," jelas dia.
Secara umum ia menyebut, penanganan pandemi di Indonesia masuk kategori cukup baik.
Hal ini berkat partisipasi terutama di masyarakat yang gemar gotong royong.
Di tengah komunikasi pemerintah yang naik turun bahkan kadang meremehkan suatu masalah.
"Tapi secara keseluruhan cukup baik respon pandemi ini khususnya sebagai salah satu negara yang awal mengakses vaksin," kata dia