TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas mengatakan meski ada moratorium atau penundaan, sampai saat ini masih terdapat Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang dikirim ke luar negeri.
"Cukup banyak yang bisa berangkat ke luar negeri khususnya Timur Tengah. Alasannya mau umrah tapi di sana jadi TKW," kata Hemas saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Memanfaatkan umrah memang tercatat menjadi celah bagi pekerja wanita yang ingin bekerja di luar negeri. Hal tersebut bisa dilakukan karena tidak ada tahap seleksi sebelumnya.
Lebih lanjut GKR Hemas yang merupakan istri Sri Sultan HB X ini mengatakan, memang perlu kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan larangan pengiriman ini dilanggar.
Di sisi lain, mengenai tingginya kasus kekerasan TKI di luar negeri, Hemas menyebut hal tersebut dipicu penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai.
"Orang NTT kalau ditempatkan di Malaysia akan bermasalah. Kondisi di sana kan berbeda kepercayaan dan budaya," katanya.
Hemas lalu menyebutkan siapa pun yang dikirim ke luar negeri harus bersikap profesional dan perlu dipersiapkan secara matang agar mampu bersaing.
"Memang tidak mudah, mengingat masih adanya PHK massal di Indonesia," akunya.
Hemas mencontohkan, pemberhentian pabrik rokok di Jawa Timur membuat ribuan tenaga kerja menganggur. Lantas, "Menjadi pekerja di luar negeri akhirnya jadi pilihan," tukas Wakil Ketua DPD RI ini.
Ikuti terus perkembangan terbaru dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) hanya di Kabar DPD RI.