“Saya sedih. Tapi begitu bertemu Bunda, memandang wajah Bunda yang teduh, saya merasa plong. Apalagi mengingat perjuangan Bunda sampai saat ini, dan masih menunggu sidang di MK,” sebut seorang peserta.
“Saya kemarin, setelah mengetahui perolehan suara saya, teman-teman segan menelepon atau menghubungi saya. Saya juga sempat ganti nomor handphone. Bagaimana ya, namanya realisasi tidak sesuai prediksi,” aku seorang ibu lainnya.
Curhatan peserta lainnya beda lagi.
“Bagaimana ya, awalnya saya sempat berpedoman bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan. Tapi kini saya jadi tau, bahwa perempuan harus maju dan diberikan kesempatan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua PD Wanita Islam Pematangsiantar Dra Hj Rayani Purba dalam sambutannya mengatakan, wanita harus memiliki peranan penting.
“Wanita adalah tiang agama. Apabila wanita rusak, maka rusaklah negara,” katanya.
Acara tersebut juga dihadiri Ketua MUI Pematangsiantar HM Ali Lubis, Sekretaris Umum Ahmad Ridwansyah Putra, dan Bendahara Umum Badri Kalimantan. (*)