TRIBUNNEWS.COM - Sebagai salah satu program pengentasan kemiskinan, pemerintah bakal mempercepat realisasi peluncuran program Kartu Pra Kerja Calon Pengantin (Catin). Kartu Pra Kerja Catin tersebut rencananya diluncurkan pada tahun ini.
Rencana peluncuran program Kartu Pra Kerja Catin ini dengan maksud sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan. Kartu Pra Kerja Catin ini merupakan jenis bantuan dari pemerintah kepada calon pengantin yang ingin menikah.
"Harapannya setelah menikah mereka mempunyai kehidupan ekonomi yang lebih baik sehingga tak lahir keluarga miskin baru," kata LaNyalla Mattalitti dalam keterangan resminya, Kamis (4/3/2021).
Kendati begitu, mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu mengingatkan bahwa program ini merupakan bantuan belaka. Artinya, hanya sebagai stimulus untuk menyiapkan diri dalam mengarungi kehidupan baru. "Sifatnya bantuan dari pemerintah. Jadi, program ini hanya pemantik bagi pemegang kartu tersebut untuk mendapat pekerjaan dan jenis usaha yang diminatinya," papar LaNyalla.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu melanjutkan, diharapkan setelah mendapatkan bekal dari program Kartu Pra Kerja tersebut, calon pengantin dapat meningkatkan perekonomiannya dan mengurangi angka kemiskinan. Di sisi lain, Senator Dapil Jawa Timur itu juga meminta kepada pemerintah untuk memberikan pengetahuan reproduksi kepada calon pengantin, pemahaman agama serta pelatihan ekonomi melalui bimbingan pranikah secara serius.
"Kita pernah tahu ada program kursus bimbingan calon pengantin. Sekarang sepertinya program tersebut menguap begitu saja. Apakah masih berjalan atau tidak, tak pernah terdengar lagi," tuturnya. Ia pun berharap program tersebut dapat dihidupkan kembali sebagai bagian dari upaya pemerintah mempersiapkan keluarga baru yang bebas dari kemiskinan.
Sebagaimana diketahui, pemerintah lintas kementerian/lembaga tengah mengupayakan percepatan implementasi program Kartu Prakerja bagi calon pengantin (catin) di tahun 2021. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya keluarga miskin baru.
Pasalnya, berdasarkan data jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78 persen atau meningkat 0,56 persen poin dari September yang berjumlah 24,79 juta orang (9,22 persen). Sedangkan jumlah angkatan kerja di Indonesia saat ini sebanyak 138,22 juta orang dengan jumlah pengangguran 9,77 juta orang (7,07 persen). (*)