News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Kata Komite IV Tentang Potensi Bank Syariah Kedepannya

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komite IV DPD RI, Lalu Suhaimi Ismy.

TRIBUNNEWS.COM - Tiga bank syariah PT BRI Syariah Tbk, PT Bank Negara Indonesia Syariah dan PT Bank Mandiri Syariah resmi merger menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk pada, Senin (1/2) lalu. Bank merger ini akan hadir menjadi bank syariah terbesar di tanah air dengan total aset sekitar Rp239,56 triliun.

Menurut Anggota Komite IV DPD RI, Lalu Suhaimi Ismy, dalam masa pandemi Covid-19, bank syariah masih memiliki peluang untuk tumbuh. Hal tersebut terlihat dari daya tahan industri keuangan syariah yang masih bisa tumbuh dua digit di akhir 2020 lalu.

"Merujuk pada pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun 2020 lalu, potensi bank syariah bertahan di masa pandemi masih tergolong besar. Sehingga saya optimis pada 2021 bank syariah bisa melalui pandemi," kata Lalu dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/3/2021).

Lalu memaparkan, Dari sisi pembiayaan, bank syariah tumbuh 9,16 persen. Sedangkan bank konvensional mengalami kontraksi hingga -2,02 persen. Begitu juga pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Meski keduanya tumbuh positif, namun bank syariah lebih tinggi yaitu 13,52 persen dibandingkan bank konvensional yang tumbuh 11,24 persen.

"Saat ini Bank Syariah Indonesia memiliki kinerja keuangan yang solid. Tercermin dari aset yang mencapai Rp 239,73 triliun dan DPK sebesar RP 209,9 triliun. Lalu Pembiayaan sebesar Rp 156,2 triliun, equity sebesar Rp 21,74 triliun dan laba bersih per Desember 2020 mencapai Rp 2,19 triliun," papar dia.

Selain itu, sumber daya manusia (SDM) juga menjadi tantangan dalam memajukan industri keuangan syariah. Lalu mengungkapkan, bank harus bisa mencetak SDM yang berkualitas dan memahami dengan baik mengenai bisnis bank syariah sehingga dapat memperbesar pasar syariah di industri keuangan dan perbankan. 

"Sesuai arahan Ketua DPD, La Nyalla Mahmud Mattalitti dalam memajukan keuangan syariah, SDM juga menjadi modal awal. Sehingga dengan adanya merger tiga bank ini diharapkan mampu mencetak SDM yang berkualitas," jelas dia.

Saat ini Bank Syariah Indonesia memiliki kinerja keuangan yang solid. Tercermin dari aset yang mencapai Rp239,73 triliun dan DPK sebesar RP209,9 triliun. Lalu Pembiayaan sebesar Rp156,2 triliun, equity sebesar Rp21,74 triliun dan laba bersih per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.

Hingga 9 Februari 2021, harga saham BSI sebesar Rp2.830 dan IPO sebesar Rp510. Sementara market cap dalam periode yang sama mencapai Rp116,12 triliun dan IPO sebesar Rp4,96 triliun. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini