TRIBUNNEWS.COM - Komite II DPD RI mendorong adanya hilirisasi produk pertanian mengingat Indonesia kaya akan sumber daya alam. Pengembangan hilirisasi produk pertanian pun sangat berguna untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Lewat hilirisasi tersebut para petani dan pelaku agribisnis juga akan mendapatkan nilai tambah dan jaminan pasar yang luas. Pada akhirnya tentu saja berdampak positif pada kenaikan ekonomi masyarakat,” ujar anggota Komite II Oni Suwarman.
Menurut Senator asal Jawa Barat itu hasil besar akan diperoleh oleh petani melalui program hilirisasi pertanian. Dengan diolah terlebih dahulu, petani berpotensi mendapatkan income hingga 12 kali lipat.
“Hilirisasi pertanian ini kan mengolah hasil pertanian yang kita miliki menjadi produk turunan lain. Produk olahannya ini kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi. Potensi pendapatan yang diraih hingga 12 kali lipat dibanding sebelum diolah," jelas Oni dalam keterangannya Selasa (9/3/2021).
Komite II memberi contoh kesuksesan hilirisasi pertanian yang dilakukan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Al-Mukhlis, Roke Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan komoditas utama padi/beras.
Selain beras organik, mereka mengembangkan konsep restoran. Produknya tumbuh pesat dengan unit produksi komoditas kangkung dan genjer. Ada juga unit produksi ternak, perikanan, hingga Mogot (belatung pengurai sampah).
"Dengan konsep hilirisasi mereka mampu mengembangkan bisnisnya sehingga potensi income-nya semakin maksimal. Didukung oleh teknologi dan ilmu pengetahuan, kalau itu dijalankan dengan baik hasilnya secara ekonomi akan berlipat,” jelas Oni lagi.
Lebih lanjut Oni meminta para petani bertransformasi agar pendapatannya semakin tinggi. Terkait permodalan bisa memanfaatkan adanya KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan bunga sangat rendah.
Di sisi lain dibutuhkan kesungguhan pemerintah dalam menerapkan hilirisasi pertanian ini. Pada prinsipnya, Indonesia memiliki potensi untuk menguasai hilirasi tersebut.
“Kita berharap Kementerian dan lembaga terkait serius dalam membuat hilirisasi ini. Dengan skema itu manfaat besarnya akan dirasakan oleh masyarakat,” lanjut pria yang dahulu dikenal sebagai pelawak itu.
Selain pertumbuhan ekonomi dan sektor riil, menurut Oni, industri hilir pertanian akan berpengaruh pada serapan tenaga kerja dimana pertanian merupakan sektor primer yang menyerap banyak tenaga kerja.
“Hilirisasi pertanian di pedesaan akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga masyarakat. Pada akhirnya bisa menurunkan angka pengangguran dan mencegah adanya urbanisasi,” pungkasnya. (*)