TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Era digitalisasi mampu mendorong lahirnya banyak konten kreator di Tanah Air. Sayangnya, konten yang dihadirkan di beberapa platform media sosial banyak yang tidak mendidik. Permasalahan ini tidak terlepas dari sorotan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Menurut LaNyalla, perkembangan konten yang tidak mendidik ini semakin masif. Dijelaskannya, jika tidak diantisipasi, hal ini bisa berpengaruh pada perkembangan anak-anak.
"Banyak sekali konten yang kurang mendidik. Para konten kreator atau pemilik akun, hanya menjadikan media sosialnya sebagai hiburan semata. Sangat jauh sekali dari nilai edukatif. Hal ini sangat mengkhawatirkan untuk perkembangan jiwa anak-anak dan remaja," tuturnya, Selasa (30/3/2021).
Senator asal Jawa Timur ini mencontohkan bagaimana anak-anak di Tangerang yang terlindas truk hanya untuk membuat konten.
"Bagaimana tidak miris, anak-anak sampai meregang nyawa untuk hal yang tidak jelas. Hal ini sudah pada taraf yang membahayakan jiwa bagi anak yang membuat konten dan juga yang menonton konten. Apalagi banyak orang tua yang tidak terlalu mengawasi tontonan anaknya," ujarnya.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu menilai perlu adanya literasi digital untuk anak-anak dan remaja dengan konten yang mendidik dan mengedukasi.
LaNyalla bahkan mengatakan literasi digital dibutuhkan sebelum permasalahan ini makin meluas pada ranah lainnya.
"Literasi digital dapat masuk kurikulum muatan lokal. Namun, tentunya hal ini pun harus dipahami oleh guru dan orang tua. Keterlibatan kedua komponen ini merupakan faktor terpenting," jelasnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu menambahkan, media sosial sangat dekat dengan anak dan remaja.
"Kanal media ini sangat penting bagi mereka. Oleh karena itu, bekal literasi digital sudah hal yang urgent agar tidak mencelakakan nyawa mereka dan juga masa depan anak-anak bangsa," katanya.(*)