TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi program One Pesantren One Product (OPOP) yang kini telah menjelma menjadi kekuatan basis ekonomi pesantren mandiri di Jawa Timur. Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur ini meyakini program tersebut akan membantu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Namun tentu saja program tersebut memerlukan dukungan kekuatan finansial, salah satunya melalui perbankan syariah," ujar LaNyalla Rabu (7/4/2021). Ia pun bersyukur PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim memberi kemudahan akses perbankan untuk program OPOP tersebut.
"Langkah inovasi ini patut diberikan apresiasi yang tinggi dan dukungan yang maksimal agar langkah konkret OPOP ini dapat segera diwujudkan," tegas LaNyalla. Senator Dapil Jawa Timur itu meminta kepada pondok-pondok pesantren untuk menjalankan program OPOP ini dengan penuh amanah.
Ia optimis program OPOP ini jika dikembangkan dengan serius akan menjadi percontohan masyarakat berbasis pesantren. Ada banyak program yang bisa dikembangkan pada program tersebut. Dan LaNyalla menilai SDM di pondok-pondok pesantren cukup mumpuni untuk mengembangkan program tersebut.
"Kita berharap ini menjadi pioner kemandirian pesantren yang ke depannya program ini dapat menjadi percontohan masyarakat berbasis pesantren," harap alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.
Sebagaimana diketahui, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim berupaya mempermudah layanan transaksi keuangan, khususnya bagi masyarakat lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes).
Hal tersebut dituangkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan PT Teknologi Kartu Indonesia dan PT Sidogiri Pandu Utama dalam hal Aplikasi Digital Bisnis dan Layanan Virtual Account Bank Jatim pada aplikasi E-Maal.
OPOP merupakan suatu program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis Ponpes melalui pemberdayaan Santri, Pesantren dan Masyarakat sekitar Pesantren.(*)