TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menerima audiensi Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, dan jajarannya, Rabu (28/4/2021). Gubernur Mahyeldi meminta dukungan dan saran-saran dari Ketua DPD terkait program-program pembangunan di Sumatera Barat.
Audiensi juga diikuti Ketua BKSP Gusti Farid dan Pimpinan Komite II Bustami Zainudin. Sedangkan dari Sumatera Barat, hadir Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Syafrizal, Kabiro Kerjasama Pambangunan dan Rantau Luhur Budianda dan Kepala Badan Penghubung Andre Setiawan.
Secara garis besar, LaNyalla menjelaskan bahwa Sumatera Barat menjadi prioritas perhatian DPD. Semua program dari provinsi akan disikapi dan didorong agar cepat terlaksana.
“DPD pasti sangat mendukung program prioritas daerah. Sangat menyenangkan jika aspirasi daerah yang disalurkan lewat DPD bisa cepat dieksekusi. Di sisi lain kita juga sangat membutuhkan penguatan dari daerah karena DPD mempunyai keterbatasan wewenang,” ujarnya.
Salah satu pembahasan adalah mengenai pembangunan Food Estate di Sumatera Barat. Untuk hal ini, LaNyalla menyarankan agar program tersebut dimulai dengan lahan yang tidak terlalu luas.
Senator asal Jawa Timur itu menjelaskan, dengan lahan yang tidak besar tanaman akan berkembang lebih cepat dan bisa menjadi percontohan.
“Misalnya kembangkan seluas 200 hektar dahulu. Saran kita lebih baik disiapkan dengan lahan kecil dahulu dan jadi percontohan ke depan. Karena biasanya yang besar-besar, yang luas-luas itu justru malah lama,” ujarnya.
Audiensi juga membahas pembangunan jembatan layang (flyover) di Sitinjau Lauik, yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok. Rencananya flyover akan dibangun sepanjang 2,60 kilometer.
LaNyalla mendukung rencana tersebut. Mantan Ketua Umum PSSI ini bahkan berharap pembangunan flyover segera terealisasi.
“Kita akan ikut mendorong Bappenas RI agar segera mewujudkannya. Dengan medan jalan yang ekstrem, flyover sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Semoga tahapan pelaksanaan penyiapan desain dan pengadaan lahan bisa rampung di 2021 sampai 2022,” jelasnya.
LaNyalla juga menyampaikan jika DPD sangat mendukung keinginan Sumbar mengoptimalkan sektor pariwisata. Mengingat potensi wisata di Sumbar sangat besar dengan banyak ikon yang bisa dieksplorasi.
“Kita sangat dukung Sumbar hidupkan jalur rempah nusantara. Kemudian potensi besar keberadaan Pelabuhan Teluk Bayur masih bisa ditingkatkan dengan inovasi-inovasi baru,” ucapnya.
Sementara Gubernur Mahyeldi menyampaikan jika pihaknya memprioritaskan program sektor pertanian. Karena, lebih 50 persen kegiatan ekonomi masyarakat Sumbar bergerak pada sektor tersebut.
Di masa pandemi, usaha di bidang pertanian juga cukup menguntungkan. Selain itu Mahyeldi juga menyinggung kesiapan Sumbar dalam program food estate.
“Terkait food estate, kami juga sudah mengusulkan lahan di tiga lokasi. 7000 hektar di Pasaman Barat, 1000 hektar di Pariaman dan 5000 hektar di Solok Selatan,” jelasnya.(*)