TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti melakukan silaturahmi dengan berbagai komunitas dan organisasi, Kamis (6/5/2021).
Hadir dalam silaturahmi antara lain BARA JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden), PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia), PERNUSA (Perjuangan Rakyat Nusantara). Hadir juga sejumlah senator yakni Bustami Zainudin (Lampung), Fachrul Razi (Aceh), Jialyka Maharani (Sumatera Selatan), Habib Ali Alwi (Banten), Fernando Sinaga (Kalimantan Utara), dan Sekretaris Jenderal DPD RI, Rahman Hadi.
Senator asal Lampung, Bustami Zainudin, mengawali acara dengan mengatakan bahwa pandemi membuat DPD RI harus melakukan penyesuaian kerja lagi.
"Kita anggota DPD dilantik pada 1 Oktober 2019. Baru mulai enak-enak kerja ternyata Indonesia dinyatakan pandemi, 1 Maret 2020. Kita mau speed tapi terhambat Covid. Mau tidak mau kita sesuaikan," katanya.
Meski demikian Bustami meyakinkan bahwa dari awal pandemi sampai sekarang ini, Ketua dan para anggota DPD RI tetap bekerja semaksimal mungkin.
"Kita tetap bekerja sesuai tupoksi. Walaupun dilakukan secara terbatas dan ikuti adaptasi-adaptasi kebiasaan baru," ucapnya.
Bustami juga menjelaskan bahwa salah satu pendukung Jokowi dari Jawa Timur saat ini menduduki jabatan Ketua DPD RI.
"Kita sebagai wakil daerah, sebagai pendukung Pak Jokowi, ingin terus menjaga, mempertahankan dan mengawal program Presiden dalam mewujudkan harapan-harapan rakyat," tutur Bustami.
Plt Ketua Umum BARA JP, Utje Gustaaf Patty, menilai Indonesia memerlukan orang-orang yang berani untuk menjadi pimpinan nasional.
"Ketua DPD saat ini merupakan sosok yang berani. Republik ini butuh orang-orang seperti itu. Ini yang harus tampil ke depan," ujarnya.
Dia juga menginginkan agar lembaga DPD diperkuat dengan fungsi dan wewenang yang sama seperti DPR.
"Sama-sama sebagai wakil yang dipilih rakyat, wewenangnya seharusnya sama. DPD harus lebih sehat dan kuat. Kalau perlu dilawan secara keras agar DPD mempunyai kewenangan seperti DPR," jelasnya.
Di sisi lain Gustaaf menyoroti pengganti Jokowi nantinya di 2024. Menurutnya pemimpin selanjutnya harus berkomitmen melanjutkan kerja keras yang sudah dibentuk Jokowi dari sekarang.
"Ke depan nanti pengganti Jokowi orang yang sejalan, sepemikiran dan komitmen melanjutkan arah pembangunan. Harapannya negeri ini dipimpin seseorang yang nasionalis, hargai kebhinekaan. Negeri ini tidak boleh diatur oleh kelompok radikal," tegas Utje.
Senada dengan BARA JP, Norman Hadinegoro, Ketua PERNUSA mengatakan saat ini arah pembangunan dan ideologi bangsa berjalan tepat. Ke depan diperlukan pemimpin yang sanggup bertarung lebih kuat lagi dalam membangun negeri.
"Saat ini pemimpin kita petarung. Nantinya harus lebih petarung lagi. Kita ingin terus selamatkan dan pertahankan negara setelah Jokowi melalui sosok-sosok tegas seperti Ketua DPD ini," jelasnya.
Wilson Lalengke, Ketua Umum PPWI dalam kesempatan itu menjelaskan, sebagai organisasi yang bergerak di bidang pers, PPWI ingin mengakomodir kegiatan-kegiatan DPD RI dalam bentuk pemberitaan. Sebab sejauh ini PPWI menilai kerja DPD RI harus lebih diekspos secara luas.
"PPWI ini berbasis citizen journalism, dengan 300-an media yang ada di dalamnya kita siap mempublikasikan agenda, kegiatan, pikiran, gagasan dan visi-misi Ketua DPD RI," kata Wilson.
Sedangkan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menegaskan siap mengemban amanah sampai akhir jabatan di tahun 2024.
"Saya masih ingin berjuang membuat DPD RI lebih kuat dan lebih bermanfaat bagi daerah. Jadi kalau ada beberapa elemen masyarakat yang akan mengusung saya sebagai Capres 2024 ya tidak apa-apa. Namun tolong kasih kesempatan saya menyelesaikan tugas sebagai Ketua DPD RI, sebagai orang yang harus menyerap dan memberi solusi permasalahan rakyat terutama di daerah," jelasnya.(*)