TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Serbaguna Pondok Pesantren Daarul Huffazh 5, Purwosari, Pasuruan, Rabu (29/12/2021).
LaNyalla yang sedang reses di Jawa Timur, berharap pembangunan gedung serbaguna akan membuat pondok pesantren semakin lengkap. Sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar, bangsa dan negara.
"Semoga dengan adanya pesantren di tengah-tengah kampung ini, bisa memberi manfaat luas. Tidak hanya bagi para santri, pengasuh dan masyarakat sekitar, tetapi lebih luas lagi kepada daerah dan negara. Terutama dalam pendidikan generasi muda," ujar LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, DPD RI sangat mendukung berbagai pembangunan utamanya sarana pendidikan. LaNyalla juga membuka diri menerima aspirasi dari pesantren.
"DPD bisa merekomendasikan aspirasi dari pesantren, yang nanti kita teruskan ke Kementerian terkait. Wewenang DPD RI memang sebatas itu, menerima aspirasi, menyampaikan dan kemudian melakukan pengawasan," paparnya.
Dalam kesempatan itu LaNyalla disambut langsung oleh pengasuh Ponpes Daarul Huffazh, KH Muhammad Syahrul Mukarom, aparat kecamatan, desa dan para santri putra dan putri.
KH Muhammad Syahrul menjelaskan bahwa Ponpes Daarul Huffazh mempunyai 5 cabang alias berada di lima tempat, yakni 4 di Surabaya dan 1 di Pasuruan
"Pesantren kami fokus membaca, menghapal, mengamalkan, mentaddaburi Al-Quran. Kami minta doanya semoga pondok pesantren bisa menghasilkan para santri yang unggul dan bisa berperan dalam melanjutkan pembangunan bangsa," katanya.
KH Muhammad Syahrul berterima kasih atas kunjungan Ketua DPD RI. Menurutnya sebuah kehormatan ada pejabat yang datang ke pesantren kampung di tengah-tengah persawahan.
"Dengan silaturahmi akan memperluas rezeki dan memperpanjang usia. Selain itu sebagai bagian kecil dari masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan keagamaan kami berharap silaturahmi ini semakin mendekatkan antara ulama dan umaro. Sehingga tidak mudah diadu domba dalam mewujudkan Indonesia damai, adil dan makmur," ucapnya.
Sebelumnya, LaNyalla juga mengunjungi Pondok Pesantren Babul Khairat yang letaknya tak jauh dari ponpes Daarul Huffazh 5. LaNyalla disambut pengasuh Ponpes Babul Khairat Al Habib Umar bin Muhsin Alattas dan para ustadz pengasuh ponpes.
Di ponpes tersebut LaNyalla berbincang tentang perjuangan DPD RI menghapus Presidential Threshold 20 persen, menjadi 0 persen. Upaya itu dilakukan untuk mengembalikan hak rakyat yang bisa memilih dan dipilih.
"Demokrasi di negara ini dikangkangi oleh PT 20 persen. Kemudian hanya partai politik yang bisa mencalonkan presiden dan wakilnya. Kita semua yang non partisan alias bukan parpol ini tidak punya hak sama sekali. Ini sebuah ketidakadilan dan harus dibongkar," katanya.
Lanjutnya, agar rakyat juga bisa memilih calon pemimpin yang sesuai dengan hati nurani rakyat. Tidak dipaksakan hanya memilih dua calon.
Karena aturan tersebut demokrasi Indonesia menjadi liberal yang dikendalikan oligarki. Pada akhirnya meski sudah 20 tahun lebih reformasi namun rakyat masih miskin dan tidak sejahtera.
"Koruptor juga makin merajalela, dari tingkat bawah sampai Menteri," ucap dia.
Habib Umar bin Muhsin Alattas mendukung langkah Ketua DPD RI sepanjang hal itu bermanfaat bagi rakyat. Dia mendoakan semoga hajat LaNyalla tercapai.
"Terpenting lagi supaya selalu istiqomah bersama rakyat. Dan jangan ragu jika berjalan di arah yang benar," pesannya.(*)