TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengapresiasi pengembangan Kebun Raya Katingan di Kalimantan Tengah menjadi pusat pembibitan buah tropis. Katingan menjadi satu-satunya kebun raya yang ada di Indonesia dengan koleksi tumbuhan buah tropis.
LaNyalla menilai pelestarian dan konservasi tumbuhan atau buah-buahan tropis Indonesia dan khususnya Katingan seperti buah durian perlu terus dikembangkan bahkan ditambah koleksinya.
"Mengingat, Indonesia sangat banyak aneka ragam buah-buahan tropis yang hampir tidak dikenali oleh sebagian masyarakat kita," katanya, Selasa (18/1/2022).
Dari informasi yang diperolehnya terkait keanekaragaman buah tropis di Kebun Raya kebun raya ini memiliki koleksi lebih dari 500 jenis buah-buahan tropis Indonesia, baik yang buahnya bisa dimakan atau tidak.
Senator asal Jawa Timur itu pun meminta agar tak hanya sekadar pengembangan, tetapi juga mesti dijadikan pusat pembibitan yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan buah di mancanegara yang memang cukup tinggi.
"Sangat potensial tentunya. Saya melihatnya langkah ini sangat positif jika kebun raya ini menjadi pusat pembibitan buah tropis yang dapat di ekspor," papar LaNyalla.
Apalagi, dari data yang dimilikinya permintaan impor dari UEA kepada Indonesia masih sangat tinggi. Pada tahun 2020, komposisi ekpor Indonesia ke UEA mencapai 69 persen permintaan buah-buahan.
"Potensi ekspor buah tropis Indonesia sangat besar. Jadi wajar jika Kebun Raya Katingan Kalteng dijadikan pusat penghasil bibit buah tropis," kata LaNyalla.
Kebun raya yang diresmikan pada 6 Desember 2016 merupakan kebun raya pertama yang berada di Kalimantan Tengah, sekaligus yang kelima di Pulau Kalimantan. Kebun raya ini memiliki luas sekitar 127 hektar, terletak di Jalan Tjilik Riwut Km 13 Kasongan dan berdampingan dengan tempat wisata Bukit Batu Kasongan.
Kebun Raya Katingan dikembangkan untuk penelitian, konservasi dan pendidikan bagi generasi muda untuk mengenal buah dan hayati lokal khas Kalteng di satu area kawasan. Selain itu kebun raya bisa menjadi sarana wisata. (*)