TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Lebaran yang tinggal menghitung hari, Ketua DPR RI Ade Komarudin meninjau persiapan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, pada Rabu (29/06/2016).
Kunjungan Akom panggilan akrab Ade, jelang arus mudik dan arus balik Lebaran 2016, ini didampingi Ketua Komisi V Fary Djemy Francis (F-Gerindra), Wakil Ketua Komisi VI Azam Azman Natawijana (F-PD) dan Anggota Komisi VI Bambang Haryo Soekartono (F-Gerindra).
“Kunjungan kesini dalam rangka mengecek persiapan Angkasa Pura II sebagai otoritas pengelola bandara terkait kesiapan menghadapi mudik lebaran,” ungkap Akom usai peninjauan Terminal 1 Bandara Soetta.
Mengawali inspeksinya ke Terminal 1A penerbangan domestik, Akom bersama anggota DPR lainnya menemui dan menyempatkan diri untuk berdialog dengan para penumpang terkait pelayanan serta harga tiket pesawat menjelang mudik lebaran tahun ini.
Kepada politisi F-PG itu, para penumpang menyampaikan agar aktivitas penerbangan selama jelang lebaran berlangsung lancar.
“Sejumlah penumpang tidak ada yang mengeluhkan soal harga tiket, karena tidak ada kenaikan harga yang signifikan selama menjelang lebaran ini. Penumpang berharap agar bandara tidak lagi mengalami keterlambatan keberangkatan,” ujar Akom.
Dalam kesempatan ini, Akom juga meminta Angkasa Pura II untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang sekarang ini fluktuatif.
“Sekarang, H-10 ada peningkatan penumpang 35 persen, tetapi besok bisa saja turun, kesiapan ini yang kita cek terutama menyangkut soal keamanan. Kalau ada delay, jangan keterlaluan sehingga mengecewakan para penumpang,” pintanya.
Khusus mengenai keterlambatan ataupun penundaan penerbangan, politisi asal dapil Jawa Barat itu mendorong maskapai lainnya untuk bekerjasama dengan perusahaan asuransi dan perbankan agar penumpang bisa klaim uangnya jika tidak jadi terbang atau ditunda ke hari lain.
“Kami mendorong maskapai lainnya untuk mencontoh Garuda Indonesia dan Citylink yang menggandeng Askrindo dan Bank BRI untuk menjamin penumpang jika terjadi penundaan penerbangan,” imbuh Akom.
Berdasarkan data Dirjen Perhubungan, Bandara Soetta melayani 1,7 juta penerbangan pada tahun lalu atau sebanyak 47 persen pemudik pesawat domestik di Indonesia dilayani di bandara ini. Artinya, angka tersebut setara dengan 3,7 juta pemudik yang memilih pesawat sebagai alat transportasi.
Selain meninjau Terminal 1A, rombongan juga meninjau Terminal 2F dan Terminal 3 Ultimate, serta Garuda Indonesia Sentra Operasi. Akom juga menyempatkan berbincang dengan sejumlah penumpang dan petugas. (Pemberitaan DPR RI)