TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Keahlian Dewan (BKD) menerima kunjungan delegasi Parlemen Maroko.
Kedatangan delegasi Parlemen Maroko bertujuan untuk mempelajari sistem pendukung di DPR RI.
“Mereka ingin mempelajari sistem pendukung yang ada di DPR. Mereka hendak membentuk satu badan yang secara khusus memberikan dukungan di bidang keahlian,” ungkap Johnson Rajagukguk Kepala BKD di Gedung Sekretariat Jenderal DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (02/09/2016).
Johnson menjelaskan mekanisme dual supporting system di Parlemen Indonesia, serta mekanisme pelaksanaan tugas BKD secara mendalam dan terperinci.
“Oleh sebab itu, tata cara pelaksanaan BKD itu bisa mereka pahami. Jadi, bukan hanya kelembagaannya saja,” ujarnya.
Wakil Ketua Parlemen Maroko Rachida Benmassaoud memberikan apresiasi kepada BKD.
Ia juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan, seperti filosofi pembentukan BKD, dan dimana bidang keahlian saling terintegrasi.
Menurutnya, sistem pendukung disana kurang efektif karena dibentuk berdasarkan bidang tertentu.
“Mereka menerima dengan sangat positif. Dengan mempelajari kelembagaan kita sekarang ini, mereka ingin mengintegrasikan bidang-bidang yang perlu untuk diintegrasikan sehingga terjadi sinergitas,” imbuh Johnson.
Sebelum berkunjung ke BKD, Parlemen Maroko telah bertemu Inspektur Utama (Irtama) guna membahas sistem pengawasan internal penggunaan keuangan negara.
Turut hadir segenap jajaran BKD DPR RI, Rachida Benmassaoud (Deputy Speaker of the House of the Representative), Rachid El Menyari (Member of the House of Councillors), Abderazzak Naou, Wafae Znaidi, Dina Melhem, Alice Maurel. (Pemberitaan DPR RI)