TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Potensi zakat kedepan diprediksi akan sangat besar, bukan tidak mungkin jika potensi zakat mencapai 120 triliun mengingat laporan harta kekayaan masyarakat (tax amnesty) 3000 trilyun.
"Jika kita ambil 2,5% saja, tentunya sudah mendapat nilai yang besar, belum lagi potensi wakaf tunai. Koordinasi antar elemen-elemen zakat pemerintah dan swasta juga perlu dibenahi" kata Wakil Ketua Komisi VIII Iskan Qolba Lubis, Jum'at (7/10).
Menurut Iskan, jika pengelolaan antar lembaga zakat ini disatukan, hal itu dapat menjadi kekuatan yang dapat mengentaskan kemiskinan di lingkup paling bawah.
"Saya contohkan yayasan yang memiliki tanah, saat ini banyak investor dari timur-tengah yang mau berinvestasi. Kalau dibangun gedung bertingkat dan disewakan akan menghasilkan uang trilyunan dalam setahun" jelasnya
Ditambahkannya, kedepan Badan Amil Zakat perlu ditingkatkan kemampuan SDM dan kantornya perlu dibangun yang representatif agar punya daya tawar yang lebih tinggi.
Selain itu, Badan Amil Zakat juga diharapkan dapat menjadi kooordinator antar lembaga zakat swasta. Sehingga target penyerapan zakat bisa tercapai.
"Apalagi dengan sistem IT yang canggih sekarang, bisa diterapkan untuk mengkoordinir zakat secara nasional. Kita akan tambahkan anggarannya"ujarnya
Politisi F-PKS ini juga menginginkan agar Badan Amil Zakat anggarannya harus dipisah dengan kementerian terkait. Tetapi dalam hal ini, tentu harus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial