News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komisi IV DPR Harapkan Pemerintah Bantu Korban Banjir Padang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hermanto saat kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Provinsi Sumatera Barat, Jum’at (14/10).

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi IV DPR, Hermanto menyatakan pemerintah harus terjun langsung untuk menyelamatkan banjir yang melanda Kota Padang, Sumatera Barat akibat jebolnya tanggul Sungai Air Dingin, Kelurahan Balai Gadang dan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah.

Hal tersebut disampaikannya saat kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Provinsi Sumatera Barat. Jum’at (14/10).

Bendungan irigasi di Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, jebol dihantam terjangan arus Batang Air Dingin yang mengganas akibat hujan lebat, Senin (1/8/2016).

Bendungan sepanjang 70 meter itu jebol sehingga tak lagi mampu mengairi sawah seluas 1.034 Ha di kawasan itu.

"Air mulai tinggi sekitar pukul 15.00 WIB. Puncaknya sekitar pukul 16.09 WIB, terjangan air membuat bendungan jebol," ungkap Safaria (38), warga sekitar bendungan.

Menurut Penjaga Pintu Bendungan Safaria, penyebab banjir ini akibat besarnya air akibat hujan lebat.

"Volume besar membuat air meluap dan menghantam bendungan, ada 40 meter panjang bendungan yang jebol," katanya dengan menambahkan rumahnya nyaris kena hantam air bah akibat jebolnya bendungan.

Akibat jebolnya bendungan ada sekitar 1.000 hektare lebih sawah di wilayah aliran irigasi dari bendungan ini terancam tidak dialiri air.

"Ini juga akan terancam panen, kondisi ini sudah dilaporkan kepada pemerintah untuk dibangun lagi," pungkasnya.

Lebih lanjut, legislator dari Sumatera Barat ini meminta pemerintah untuk melakukan berbagai langkah guna menyelamatkan daerah aliran sungai.

“Pemerintah melalui Kementerian harus mengalokasikan anggaran mulai dari penelitian sampai pada upaya pemulihan kembali fungsi Aliran Sungai ini. Kalau hal ini telambat dilakukan, maka akan merugikan lingkungan khususnya para petani yang semestinya bisa memanfaatkan air sungai  ini sebagai sumber mata pencaharian,” kata Hermanto menambahkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini