News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Parlemen

Pemilu 2019 untuk Kejayaan Bangsa

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo saat Pidato Pembukaan Masa Persidangan IV di hadapan Rapat Paripurna DPR RI

Pemilu serentak yang digelar pada 2019 ini merupakan ekspresi kejayaan Bangsa Indonesia. Pemilu merupakan gerbang kemajuan bagi Indonesia. Dari Pemilulah pemimpin bangsa ini dilahirkan untuk lima tahun ke depan. Sebagai negara demokratis terbesar di dunia, Indonesia akan kian disegani bangsa-bangsa lain bila berhasil melaksanakan Pemilu.

“Saya kembali mengajak semua elemen bangsa, mari kita jadikan Pemilu 2019 sebagai pintu gerbang menuju kemajuan dan kejayaan bangsa,” ucap Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo dalam Pidato Pembukaan Masa Persidangan IV di hadapan Rapat Paripurna DPR RI, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/3).

Bamsoet, sapaan akrab Ketua DPR RI ini menekankan, Pemilu harus dijadikan ajang adu ide dan gagasan, bukan permusuhan dan kebencian. Politik di Tanah Air harus menjauhkan diri dari anasir permusuhan dan kebencian itu yang merusak pondasi bangunan berbangsa. Pemilu sekali lagi jadi kebijakan hulu suatu bangsa untuk memulai pembangunan.

“Kalau kita sukses untuk kesekian kalinya melaksanakan Pemilu secara damai, maka Indonesia akan menjadi pendatang baru sebagai kampiun demokrasi baru di dunia. Karena itu, Pemilu harus dijadikan harus dijadikan persaingan ide dan gagasan, adu visi dan program, serta lomba kecerdasan strategi untuk meraih simpati dan dukungan rakyat,” papar politisi Partai Golkar ini.

Kodrat bangsa Indonesia yang sangat beragam merupakan aset berharga yang tak boleh dirusak oleh permusuhan dalam Pemilu. Perbedaan pilihan politik tak boleh mengorbankan kebhinekaan Indonesia. Bamsoet bahkan mengingatkan, membenci dan memusuhi lawan politik sebaiknya sederhana saja, karena bisa jadi lawan politik itu kelak akan menjadi kawan politik yang dipuja-puja.

“Mengutip kalimat bijak seorang tokoh Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin yang mengutip pula dari Ali Bin Abi Thalib RA, yakni, cintailah kekasihmu sedang-sedang saja karena boleh jadi suatu saat, engkau akan membencinya. Kalau kita kaitkan dengan kondisi kekinian, cintailah paslon presiden-wakil presiden pilihanmu sedang-sedang saja, karena boleh jadi suatu waktu, engkau akan membencinya. Begitu juga sebaliknya,” jelas Bamsoet. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini