TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengatakan, kunjungan spesifik Komisi VI DPR RI ke PT Pindad (persero), untuk mengecek secara langsung perkembangan produksi ventilator. Ini merupakan salah satu produk inovasi dari PT Pindad dalam rangka membantu pemerintah menangani Covid-19. Tak hanya itu, beberapa negara sudah mengajukan permintaan ventilator kepada PT Pindad.
“Menteri BUMN melaporkan bahwa PT Pindad ikut membantu pemerintah dalam menangani Covid-19. Dengan secara khusus memproduksi alat-alat kesehatan seperti ventilator, respirator. Nah kebetulan juga kami melihat itu sudah mulai diproduksi bahkan rencananya akan masuk pasar ekspor,” terang Martin di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020).
Politisi Partai NasDem ini menyambut gembira atas inovasi yang dikembangkan oleh PT Pindad. Meskipun terus berinovasi dengan produk-produk yang inovatif, Martin berharap agar PT Pindad tidak pernah melupakan core bisnisnya yaitu menjadi industri strategis yang dapat diandalkan dalam mendukung pertahanan dan keamanan negara Indonesia.
Kedepan, ia menekankan perlu adanya sinergi antar BUMN supaya bisa lebih memaksimalkan potensi dari PT Pindad. “Karena potensi yang dimiliki PT Pindad ini lumayan besar di hulunya, sehingga perlu juga dibantu oleh BUMN lain. Sehingga kita bisa mengurangi komponen impor, kita bisa lebih menjadi tuan di negeri sendiri untuk pertahanan kita,” tukasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose menjelaskan, PT Pindad merupakan salah satu industri strategis yang memiliki sumber daya yang mumpuni baik itu peralatan maupun SDM-nya. Seperti saat pandemi Covid-19 saat ini, PT Pindad bertransformasi melakukan penelitian untuk membuat ventilator dan sudah lulus uji teknis dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) dan uji klinis dari Kementerian Keehatan RI.
“Ventilator yang dibuat ini sudah lolos BPFK dan uji klinis, sehingga dalam waktu dekat kita akan bertemu Menteri Pertahanan untuk menyampaikan kepada beliau. Mungkin akan ada penyerahan ventilator-ventilator produk PT Pindad ini ke RS Angkatan Darat,” tandasnya.
Terkait kelangsungan produksi ventilator kedepannya, Abraham mengatakan akan melihat potensi permintaan pasar. “Kalau kebutuhan ini tetap tumbuh dan berkembang serta potensi marketnya bisa dikatakan besar, maka kita akan meneruskan penelitian-penelitian dan pembuatan-pembuatan produk alat kesehatan lainnya selain ventilator,” pungkasnya.