TRIBUNNEWS.COM - Parlemen Remaja 2021 resmi ditutup setelah dilaksanakan berbagai rangkaian acara selama lima hari pada Senin-Jumat, 13-17 September 2021. Kepala Biro Protokol dan Humas Sekretariat Jenderal DPR RI Suratna menyampaikan, walaupun rangkaian agenda Parlemen Remaja dilaksanakan secara virtual pada masa pandemi saat ini, antusias dari peserta dalam simulasi menjadi Anggota Parlemen sangat luar biasa.
Bagaimana mereka memimpin sidang, membuat kebijakan, menyerap aspirasi dari pakar siaran, psikolog, akademisi hingga mengambil keputusan dalam sidang seperti anggota Parlemen sesungguhnya.
“Tahun ini merupakan tahun kedua dilaksanakannya Parlemen Remaja secara virtual. Alhamdulillah penyelenggaraan tahun ini sudah lebih baik dari tahun sebelumnya, hanya saja kurangnya sosialisasi kepada masyarakat. Evaluasi ke depan agar kegiatan Parlemen Remaja ini bisa menjadi sebuah kegiatan yang diketahui publik, termasuk juga bagaimana masyarakat, para siswa ini saya harapkan benar-benar bercita-cita menjadi Anggota DPR,” kata Ratno, sapaan akrabanya, pada penutupan Parlemen Remaja 2021, Jumat (17/9/2021).
Ratno mengatakan, tujuan diadakannya Parlemen Remaja ini merupakan rekomendasi tindak lanjut dari sidang Parlemen Dunia, terkait dengan pendidikan politik bagi generasi muda. Ia menjelaskan pelaksanaan parlemen remaja ini sudah di laksanakan sejak 2008, tahun ini merupakan agenda yang ke-17.
Jumlah peserta yang mendaftar tahun ini secara online sebanyak 5.458 calon, yang kemudian terseleksi menjadi 131 peserta dari berbagai daerah seluruh Indonesia melalui beberapa penilaian yang cukup ketat.
“DPR RI selaku anggota IPU secara aktif melakukan pendidikan politik bagi generasi muda. Untuk kegiatan Parlemen Remaja 2021 ini sangat luar biasa karena dari seluruh Indonesia, hadir dari 80 daerah pemilihan. Anggota-anggota Parlemen Remaja yang berjumlah 131 peserta dari berbagai sekolah ini merupakan utusan representasi dapil seluruh Indonesia. Saya kira ini bisa mendekati dengan format DPR RI," jelasnya.
Pada penutupan Parlemen Remaja tahun ini pun terpilih peserta terbaik dan terfavorit. adapun nama-nama peserta terbaik Parlemen Remaja 2021 yaitu Muhammad Azhar Zidane dapil Jawa Barat X, Dafiq Febriali Sahl dapil Jawa Timur II, Ni Made Puspaningsih dapil Bali, M. Wahyu Hidayat dapil Sumatera Selatan I, dan Anggraini Indah dapil DKI Jakarta I. Untuk peserta tervaforit yang dipilih oleh seluruh peserta Parja ialah Fayyaza Khalisa Setiawan dari dapil Jawa Barat V.
Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Azhar Zidane selaku Ketua Parlemen Remaja 2021 mengaku mendapat pengalaman positif dan negatif. Dari segi positifnya, ia mengatakan banyak pemahaman baru yang didapat, dan negatifnya di masa pandemi ini para peserta tidak dapat hadir secara fisik, melainkan secara virtual.
"Banyak pengetahuan yang didapat langsung dari ahlinya. Kalau sebelumnya hanya tahu dari internet saja. Namun, sisi negatifnya kita harus stand by virtual dari pagi hingga sore, tapi akhirnya kita bisa merasakan khususnya jadi bapak-ibu di parlemen, ternyata emang nggak segampang itu, menguras pikiran dan sebanyak itu memang butuh tenaga yang ekstra," ungkap Azhar.
Ia pun berharap Parlemen Remaja agar terus berjalan setiap tahunnya. Menurut Azhar, ini acara yang besar dan berkualitas, khususnya untuk menambah wawasan tentang demokrasi dan politik, khususnya cara kerja di DPR.
“Agar orang-orang nggak cuma tau dari luarnya saja, tapi kita juga merasakannya, bagaimana menjadi Anggota DPR,” tandas Azhar. (*)