TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf menyambut baik pemberian izin darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) vaksinasi Sinovac untuk anak usia Sekolah Dasar (SD) dalam rentang usia 6-11 tahun.
Menurut Dede, adanya izin tersebut setidaknya akan membuat orang tua siswa tanpa kekhawatiran saat melepas anaknya pergi ke sekolah yang lalu pulang tanpa membawa (carrier) virus Corona tersebut.
“Ini langkah yang baik dan harus dilakukan secepat mungkin,” ujar Dede di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Karena itu, Dede meminta kepada pemerintah pusat agar melakukan percepatan dan pemerataan distribusi vaksin kepada pemerintah daerah.
“Karena banyak kabupaten/kota termasuk di Dapil saya yang melaporkan tingkat vaksinasinya baru mencapai 50 persen, karena dropping-nya tidak full. Alhamdulillah, dapat bantuan dari BIN, kepolisian, bahkan tim saya sendiri untuk vaksinasi dalam rangka percepatan,” jelas Dede
Meskipun demikian, Dede juga menegaskan agar pemberian vaksinasi kepada anak usia SD ini harus terukur dalam rentang berapa bulan. Dalam hitungannya, dengan jumlah total pelajar Indonesia sebanyak 40 juta, di mana 15 juta siswa di antaranya adalah pelajar SD, maka diperkirakan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bisa vaksinasi seluruhnya.
“Kita jangan hanya gegap-gempita saat opening saja saat pertama kali vaksinasi. Kuncinya ada pada distribusi dan pelaksanaannya sampai kapan ya diperkirakan bisa mencapai 5-6 bulan,” jelas legislator Fraksi Demokrat ini.
Diketahui, pada Senin (1/11/2021) silam, BPOM resmi memberikan izin darurat vaksinasi Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun. Persetujuan ini diberikan dengan mempertimbangkan keadaan emergency wabah pandemi COVID-19.
Persetujuan ini diberikan atas pertimbangan hasil penilaian terhadap aspek efikasi dan keamanan vaksin Sinovac, terlebih saat ini sudah adanya pembukaan sekolah tatap muka. (*)