TRIBUNNEWS.COM - Penyerang andalan Chelsea, Romelu Lukaku secara mengejutkan telah gagal mencetak gol maupun assist dalam tiga gameweek terakhir dalam permainan FPL.
Lukaku terakhir kali mencetak gol tepatnya saat Chelsea mengandaskan perlawanan Aston Villa pada gameweek keempat, 11 September 2021 lalu.
Eks penyerang Inter Milan itu mampu tampil luar biasa dengan mencetak brace gol yang berujung pada 13 poin bagi owner Lukaku pada gameweek tersebut.
Hanya saja memang kondisi paceklik gol malah dialami Lukaku yang telah gagal menjebol jala gawang lawan dalam tiga gameweek berikutnya.
Meskipun bermain sejak menit awal, Lukaku tercatat telah gagal mencetak gol melawan Spurs, Manchester City dan Southampton.
Baca juga: FPL Gameweek 8 - Aset Menggiurkan Manchester City, Peluang Pesta Gol Jumpa Burnley di Etihad
Baca juga: Update Menarik FPL: Lupakan Sejenak Aset Lukaku & Ronaldo, Performa Vardy Lebih Meroket
Kegagalan Lukaku mencetak gol dalam periode tersebut utamanya ketika Chelsea menghadapi tim besar pun sempat dipertanyakan oleh Tim Sheerwood.
Mantan penyerang Blackburn Rovers itupun menilai Lukaku hanya mampu mencetak gol ke gawang tim-tim kecil saja.
Sebagai salah satu bomber mematikan dunia, Lukaku seharusnya mampu merobek jala gawang tim manapun termasuk tim besar Inggris.
"Lukaku seperti seseorang yang hanya mampu melindas tim-tim yang lebih kecil, ia ahli mencetak banyak gol ketika melawan tim kecil," ujar Sheerwood dilansir BBC.
"Ia harus mampu mencetak gol melawan tim semacam Liverpool juga," tambahnya.
Kritikan pedas yang dilayangkan Sherwood memang benar adanya dimana Lukaku kerap kali kesulitan ketika bertemu tim besar yang memiliki pertahanan lebih solid pada musim ini.
Hal itupun berimbas dalam permainan FPL dimana para manajer FPl mendapatkan berbagai kekecewaan lantaran Lukaku gagal memberikan attacking return sama sekali dalam tiga gameweek terakhirnya.
Dengan harga selangit yang tersemat dalam diri Lukaku, kegagalan mencetak gol dalam tiga gameweek tentu terasa menyesakkan.
Hal ini dikarenakan dengan budget yang mahal, para manajer FPL bisa mengalihkannya ke pemain yang lebih murah.
Sebagaimana misal harga Jamie Vardy yang lebih murah namun mampu memberikan poin potensial pada awal musim ini.
Terlepas dari hal itu ada satu nama aset pemain FPL yang cukup mencuri perhatian dikala Lukaku malah tidak menghasilkan poin penyerangan.
Ialah Hwang Hee-chan yang merupakan penyerang baru milik Wolverhampton Wanderers alias Wolves asal Korea Selatan.
Baca juga: Bedah Taktik FPL Gameweek 8 - Wildcard Aktif, Poin Potensial Man City, Fixture Swing Chelsea
Dilansir laman resmi Premier League, Hwang ternyata menjadi salah satu pemain yang paling banyak dibeli pada posisinya jelang gameweek kedelapan.
Tak sedikit manajer yang memilih untuk merekrut Hwang lantaran sedang dalam performa bagus serta memiliki harga yang murah.
Pemain Korea Selatan itu tercatat sudah mampu mencetak tiga gol dalam empat laga terakhirnya.
Rinciannya Hwang mencetak gol ke gawang Watford pada gameweek keempat dilanjutkan brace gol melawn Newcastle United pada gameweek ketujuh.
Baca juga: Bedah Strategi FPL Gameweek 8 - Poin Potensial Duet Salah & Son di Pos Gelandang Premium
Ancaman potensi gol yang dimiliki Hwang memang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Lima tembakan di dalam kotak serta tiga tembakan yang berbuah sasaran menjadi bukti efektifitas Hwang di lini depan Wolves.
Ditunjang dengan jadwal yang menggiurkan, Hwang terlihat menjadi aset yang cukup menggiurkan untuk beberapa gameweek kedepan.
Aston Villa (Away), Leeds United (Away), Everton (Home) dan Crystal Palace (Away) menjadi empat lawan tanding bagi pemain yang memiliki harga £5.6m tersebut.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)