TRIBUNNEWS.COM - Bigetron Esports telah resmi membubarkan divisi Valorant setelah gagal melangkah jauh ke turnamen Ascension.
Tak hanya itu, menurut CEO Bigetron Esports yaitu Edwin "Starlest" Chia juga menambahkan bahwa skema Valorant tak menguntungkannya terlebih untuk tim di luar Franchise League.
Franchise League adalah format kompetisi yang kontestannya memerlukan investasi dengan jumlah tertentu untuk mengikuti kompetisi tertentu.
Kekalahan pada turnamen Valorant Challengers Indonesia Spling 2 2023 kemarin juga menjadi alasan lain mengapa dibubarkan.
Baca juga: Jadwal Lengkap Valorant Challengers Ascension Pasific 2023, BOOM Esports Berada di Grup Alpha
Terlepas dari itu, prestasi Bigetron Artic atau tim divisi Valorant milik Bigetron terbilang cukup baik.
Sebab, Bigetron Arctic pernah menjuarai turnamen Valorant Challengers Indonesia Split 1 2023 saat kalahkan BOOM Esports di partai final dengan skor 3-2.
Namun prestasi tersebut tampaknya tak membantu Bigetron Arctic terus bertahan di skema kompetitif Valorant.
Komentar CEO Bigetron
Melalui unggahan terbaru dari Instagram @bigetronesports, memperlihatkan bahwa divisi Valorant-nya resmi dibubarkan.
Minimnya turnamen resmi di Indonesia menjadi alasan sang CEO membubarkan divisi Valorant itu.
Pada satu tahun saja, turnamen Valorant tiap tahunnya bahkan bisa di hitung jari.
"Hari ini, saya membawa kabar yang sulit bahwa kami memutuskan untuk membubarkan Divisi Valorant," ucap Starlest lewat Instagram @bigetronesports pada Selasa (13/6).
Starlest juga menambahkan apabila suatu tim tak masuk ke Franchise League maka tim tersebut bisa dipastikan tak akan mendapat keuntungan.
Untuk tim Indonesia sendiri yang tergabung ke dalam Franchise League cuma RRQ.
"Keputusan ini diambil karena terdapat tantangan yang kami hadapi, yaitu kurangnya turnamen resmi hingga tahun depan dan peluang terbatas untuk gabung dengan Franchise League," tambahnya.
Diketahui, sempat menjuarai Split 1 pada tahun ini namun sayang pada Split 2, Bigetron Arctic gagal torehkan hasil manis dan gagal melaju ke turnamen internasional bernama Ascension.
"Kami akan terus mengingat dengan bangga kemenangan pada Split 1 tahun ini. Meski kami gagal pada Split 2, dukungan kalian yang tak pernah goyah tetap menjadi kekuatan besar kami. Ini adalah pengalaman yang tidak akan kami lupakan," ucap Starlest.
Namun terlepas dari itu, Edwin Chia akan tetap mengusahakan kembalinya divisi Valorant dengan catatan dapat menguntungkan bagi tim yang di luar Franchise League.
"Namun, kami tetap akan melihat masa depan. Jika skena kompetitif Valorant berubah menguntungkan bagi tim yang tidak berada di Franchise League, ada kemungkinan kami kembali."
Sementara itu, banyaknya turnamen di depan mata seperti PUBG Mobile dan Mobile Legends membuat Bigetron Esports ingin berfokus pada divisi lain terlebih dahulu.
"Sementara itu, kami akan fokus pada peluang lain dalam eSports," ucap pemilik nama asli Edwin Chia itu.
"Terima kasih, Bigetroopers atas dukungan dan pengertian kalian," ujar CEO Bigetron Esports itu.
(Tribunnews.com/Ali)