Laporan Wartawan Tribunnews.com, Husein Sanusi, dari Polandia
TRIBUNNEWS.COM – Apa mengertinya orang Polandia tentang Gatot Kaca dan Petruk? Tentu sama sekali tidak mengetahui dua tokoh populer dalam pewayangan Jawa tersebut. Maka wajar jika kemudian sang "Gatotkaca dan Petruk" sempat bermasalah saat akan memasuki pintu masuk National Stadium di Warsawa, Polandia.
Ya, dua suporter Indonesia yang datang bersama pemerhati sepakbola nasional dan pakar komunikasi politik, Effendi Ghazali, sempat dilarang masuk stadion untuk menyaksikan pertandingan babak perempatfinal antara Republik Ceko kontra Portugal di National Stadium, Jumat (22/6) dinihari.
Keduanya memakai topi Petruk dan Gatotkaca bertuliskan "Save PSSI" di bagian depannya sebagai bentuk demontrasi mereka. Bentuk dari topi itu memang kreatif bahkan bisa menyaingi kreativitas-kreativitas suporter Polandia dan Republik Ceko yang juga banyak mengenakan topi-topi kreatif khas ala suporter.
Yang paling menarik adalah bentuk jambul panjang Petruk yang kencang di atas kepala. Jambul Petruk itu yang paling diminanti fans Portugal dan Ceko. Mereka berebutan memegangi ujung jambul kencang tradisional Jawa tersebut.
Karena itu pula beberapa suporter Portugal dan Ceko termasuk orang Polandia berebutan foto dengan si Petruk dan Gatotkaca. Tampak sekali suporter Portugal dan Ceko itu bangga sambil menebar senyum gembira saat bisa mengabadikan gambar.
Tak hanya itu, mereka juga menerima banyak request dari para fotografer dan kameramen televisi lokal Polandia dan internasional untuk mengambil gambar dan mewawancarainya.
Belum lagi dengan penampilan nyeleneh empat orang Indonesia itu yang mengecat muka mereka dengan bendera Merah-Putih, kebalikan warna bendera Polandia.
Sempat terdengar ada orang Polandia yang protes warna bendera di pipi yang kebalik. Bahkan tukang pengecat muka yang mayoritas adalah gadis-gadis jelita sempat menolak meletakkan warna merah di atas warna putih. Setelah dijelaskan bahwa itu adalah bendera Indonesia baru mereka mengerti.
Sayangnya penampilan aneh ini kurang bisa diterima oleh aparat keamanan yang memeriksa semua barang bawaan penonton yang akan memasuki stadion. Topi Petruk dan Gatotkaca karena saking anehnya sampai tidak boleh masuk ke dalam stadion.
Beruntungnya ada staf KBRI yang menemani si Petruk dan Gatotkaca. Dengan penjelasan staf tersebut, Petruk dan Gatot Kaca pun bisa melenggang masuk stadion.(*)