TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Keberhasilan Alessandro Diamanti merupakan faktor krusial saat Italia memenangkan adu penalti kontra Inggris (25/6/2012). Diamanti itu berhasil menuntaskan tugasnya sebagai eksekutor terakhir Gli Azzurri.
Kisah Diamanti pun bagai sebuah dongeng. Datang dari tim semenjana, Diamanti justru jadi pahlawan negaranya di perempat final Euro 2012. Tak heran, publik membandingkan kisahnya dengan Fabio Grosso pada Piala Dunia 2006.
Enam tahun silam, Grosso memang masih membela tim medioker, Palermo. Namun, namanya dipuja publik Italia usai menjadi eksekutor penentu saat adu penalti kontra Prancis pada partai final.
"Aku tak berharap apa-apa, tapi terus percaya dan itu yang menentukan. Kemenangan pantas kami terima," ujar Diamanti seperti dilansir Football Italia .
"Aku hanya ingin mencetak gol, lalu aku melihat Gigi (Buffon). Ia bilang kepadaku untuk menembak ke pojok gawang," lanjutnya.
Diamanti sendiri bukan kali pertama menjebol gawang Joe Hart. Saat masih membela West Ham pada musim 2009/2010, gol Diamanti sempat membuat Joe Hart, yang kala itu, berkostum Brimingham, tertunduk lesu.