TRIBUNNEWS.COM – Bagi banyak penggila sepak bola, membeli sebuah kostum adalah hal biasa. Namun tidak bagi seorang Hwang Mi Hee. Model cantik asal Korea Selatan ini mengaku sangat jarang dirinya membeli kaos, apalagi itu berupa seragam timnas negara lain.
Ia memang sempat merasakan hiruk pikuk suasana di putaran final Piala Dunia 2002, saat timnas Korsel tampil membanggakan, dan berhasil lolos ke babak semi final. Selepas itu, praktis hanya jika ada event Piala Dunia saja dirinya membeli kostum timnas. Walhasil, di lemari pakaiannya, hanya ada kostum Ahn Jung Hwan dan Park Ji Sung, yang menjadi bintang di 2002, 2006 dan 2010.
Semuanya berubah 'aneh' saat putaran final Euro 2012 berlangsung. Tidak seperti biasanya, ia cukup memerhatikan apa yang terjadi di Polandia-Ukraina. Bahkan beberapa pertandingan di sesi awal sempat disaksikan, meski tidak 90 menit.
Seperti dirilis www.hancinema.net, Hwang Mi Hee sempat melihat pertandingan antara Italia kontra Spanyol, Perancis versus Inggris, Jerman kontra Belanda dan Belanda lawan Portugal.
"Awalnya saya tak tertarik dengan apa yang terjadi, karena bukan timnas Korsel. Namun setelah banyak orang ingin melihat itu, saya tertarik juga. Nyatanya memang cukup seru, meski secara emosional nyaris tidak ada," kata Hwang Mi Hee.
Sikap model berusia 30 tahun tersebut berubah begitu memasuki fase knock out. Mendadak, dia membeli kostum timnas Spanyol dengan nama Torres di belakangnya. Beberapa kali ia terlihat mengenakan kostum bernomor 9 tersebut.
Saat ditanya kenapa harus memilih Fernando Torres, model berpostur 174 cm tersebut memiliki firasat kalau El Nino bakal menjadi penentu bagi perjalanan Spanyol di sisa laga.
"Daya magis Torres memang kurang, tapi akan keluar pada saat yang tepat. Saya yakin dia akan mengeluarkan ilmunya pada saat Spanyol benar-benar membutuhkan. Lihat saja prediksiku, dia akan membawa keberuntungan bagi Spanyol," ujar cewek kelahiran 21 Januari ini.
Menjelang babak akhir Euro 2012, Hwang Mi Hee berencana untuk menonton bareng di apartemen miliknya, bersama sobat. Awalnya, ia ingin nonton bareng di sebuah cafe atau restoran, tapi ternyata urung karena lingkup privasi yang dipastikan akan mengganggu kenikmatan menonton.
"Saya orang yang sudah berekspresi, karenanya saya hanya ingin berbagi dengan sobat dekatku saja. Mereka akan kuundang, dan kita menyaksikan bareng. Paling tidak, ini akan menjadi acara akhir pekan yang menyenangkan," kata wanita penggemar Porsche dan Bentley ini.
Selengkapnya baca: Tribun Jakarta Digital Newspaper