TRIBUNNEWS.COM – Gelandang Xavi Hernandez dalam karier sepakbolanya mendapat julukan The Puppet Master. Julukan ini lahir setelah ia menjadi pemain terbaik di Piala Eropa 2008 lalu yang sekaligus persembahan setelah Spanyol menjadi juara.
Apakah arti The Puppet Master? Julukan ini merujuk pada sosok film tentang sekelompok boneka (puppet) yang digerakkan pakai tali sama si empunya. Nah si empunya itu disebut Puppet Master, dia yang membuat bonekanya, menjadi hidup.
Sosok itu kemudian melekat karena Xavi dianggap sebagai ahlinya dalam mengontrol bola dan permainan pada sebuah tim. Dan kesuksesan Barcelona dan juga Spanyol dalam empat tahun terakhir juga berkat andilnya.
Pada Piala Eropa 2008 lalu, bersama pelatih kawakan Luis Aragones, Xavi membawa Spanyol sebagai tim yang mampu menguasai tiap pertandingan dengan rata-rata persentase mencapai 65 persen.
"Dia memang dinilai sebagai aktor yang mampu mengontrol pemain-pemain lain dalam tim. Dia mampu membuat tim menjadi solid dan membuat lini per lini menjadi solid," kata Michel Platini, Presiden UEFA.
Platini menambahkan sosok pemain seperti Xavi adalah representasi pemain tengah era modern. Membuat banyak peluang, tidak tersentuh lawan, da menguasai bola secara mutlak," tambahnya.
Xavi sendiri selalu mengeluarkan pendapat yang cenderung low profile tentang dirinya ketika mendapat banyak pujian. Bahkan soal permainanya ia menyebut, "Apa yang saya lakukan adalah mencari ruang. Sepanjang hari (pertandingan), saya akan melakukannya," ujarnya.(rif)