TRIBUNNEWS.COM - Juara tiga kali Piala Eropa, Jerman memang mencatatkan hasil kurang menggembirakan di Piala Dunia 2010 lalu, dengan hanya menjadi peringkat tiga dunia. Kini di Piala Eropa 2012, Der Panzer menjelma jadi sebuah kekuatan menakutkan bagi setiap lawan.
Sejak perjalanan di putaran final hingga perempatfinal, anak asuh Joachim Low tampil kian padu. Empat laga tak terkalahkan semakin mengukuhkan kekuatan Philipp Lahm cs di Benua Biru. Tak pelak, Jerman menjadi tim unggulan selain juara bertahan Spanyol.
Kematangan permainan Jerman di Euro kali ini memang pantas membawa mereka minimal melaju ke final. Bahkan jika dibandingkan dengan performa di Piala Dunia 2012, Jerman kini jauh lebih baik dalam berbagai hal.
Berada dalam grup neraka di B bersama Denmark, Belanda dan Portugal, Jerman mampu membuktikan dominasinya. Bahkan favorit De Oranye dibuatnya bertekuk lutut tak berdaya.
Dengan skema baku 4-2-3-1 yang telah dipakai sejak perempatfinal Piala Eropa 2008 lalu, Joachim Loew berhasil meracik pemain dan strategi jitu bagi tim. Konsistensi pada formasi yang dipakai menjadi salah satu kunci sukses mereka.
Rahasia keberhasilan Loew lainnya adalah, ia meminta pemain tengahnya untuk bermain lebih ke dalam. Hal itu karena ia mengetahui bahwa dengan demikian daya serang tim tetap akan kuat dan akan mampu menciptakan gol.
Sejak bermain bersama Bastian Schweinsteiger di Afika Selatan 2010 lalu, Sami Khedira telah menjadi pemain dominan dalam lini tengah Jerman. Selain mampu memenangkan bola dan membawa bola ke lini depan, ia juga memberikan andil untuk gol tim saat mengalahkan Portugal.
Bahkan ia juga berhasil mencetak satu gol indah di dalam kotak penalti Yunani. "Ia (Khedira) telah menjadi pemimpin sejati. Dia sangat baik dan dinamis. Tim sangat beruntung memiliki pemain seperti dia," kata Low.
Atmosfer kondusif juga selalu dirasakan pemain dalam tim. Meski bukan perkara mudah memutuskan starting 11 dalam setiap pertandingan, Low mampu membuat keputusan yang tidak pernah memicu perselisihan dalam tim. Setiap pemain mengutamakan kepentingan tim.
"Kami tidak pernah bermasalah satu dengan yang lain dalam tim. Kami menikmati latihan bersama dan bermain bersama,' ujar penyerang muda Marco Reus.
Menjelang semifinal, kubu Jerman semakin percaya diri. Namun performa bagus yang ditunjukkan tim tak menjadi jaminan untuk meraih trofi Piala Eropa 2012.
Banyak yang menilai bahwa tim asuhan Joachim Low adalah yang termuda dalam turnamen. Bahkan generasi emas sepakbola Jerman dinilai sedang berada dijalurnya. Perbedaan tim terbaik di Eropa sangat tipis untuk menjamin siapa yang akan meraih gelar terbaik. Jerman dinilai telah melakukan segalanya.
Kapten tim, Philipp Lahm menyatakan tak punya harapan lain, kecuali merebut trofi Piala Eroap 2012. Menurutnya, dia dan teman-teman dalam tim telah bekerja keras dalam beberapa tahun terakhir, khususnya pada beberapa pekan lalu.
"Kami selalu menjaga peluang untuk bermain di partai final. Kami ingin bertahan hingga akhir pertandingan dan memenangkannya. Tak ada keinginan lain, kecuali kemenangan," ucapnya.(Tribunnews/wid)