Laporan Wartawan Tribun, Husein Sanusi dari Polandia
TRIBUNNEWS.COM – Mendengar istilah layar tancap bayangan kita biasanya langsung teringat pada tontonan film masyarakat kampung pedesaan yang biasanya digelar di tanah lapang terbuka. Di Kota Warsawa ternyata tontonan layar tancap masih ada.
Tepatnya di fans zone Palace Culture yang biasanya jadi pusat berkumpulnya para suporter untuk menyaksikan pertandingan Euro 2012. Karena tiga hari belakangan pertandingan Euro libur jelang semifinal, jadilah pengelola setempat membuat layar tancap di fans zone.
Biasanya selalu ada penampilan hiburan baik tari-tarian ataupun konser musik saat jeda pertandingan Euro. Namun mungkin karena interval waktu libur yang cukup lama, akhirnya layar tancap jadi tontonan simpel yang disajikan pengelola fans zone.
Pertimbangannya tentu karena tak terlalu banyak pengunjung yang hadir di fans zone saat tiga hari libur pertandingan tersebut. Maka layar tancap pun jadi tontonan yang murah dibandingkan jika harus kembali menampilkan para artis.
Beberapa film pun diputar di layar lebar yang ada di atas panggung fans zone. Suasananya hampir mirip dengan tontonan layar tancap tempoe doeloe yang biasanya jadi pemandangan di kampung-kampung.
Para penonton yang hadir duduk di depan panggung sambil menggelar alas seadanya. Meski sederhana, layar tancap ini mendapat atusiasme tinggi dari para penonton yang hadir. Mereka mengikuti tiga pemutaran film hingga selesai.
Di fans zone sendiri sebenarnya ada banyak anek permainan yang didirikan oleh beberapa sponshor Euro. Dijamin memasuki areal ini tidak akan bosan. Fans zone juga dilengkapi dengan warung-warung sederhana yang memudahkan para pengunjung saat ingin membeli makanan.