Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH – Setiap tahun pelaksanaan musim haji selalu ramai dengan hal-hal pendukung tapi kurang dalam sosialisasi masalah manasik haji.
Padahal manasik haji adalah inti dari alasan utama umat Islam berangkat ke Tanah Suci.
Mulai dari masalah transportasi, hotel, makanan, kesehatan hingga makanan selalu menonjol dalam setiap musim haji tiba.
Tapi masih sedikit sekali masyarakat mengetahui informasi apakah 231 ribu jemaah haji yang berangkat ke tanah suci itu benar-benar sudah faham dengan prosesi pelaksanaan ibadah haji yang banyak sekali ragamnya.
“Tanpa mengurangi pentingnya faktor pendukung dalam pelaksanaan ibadah haji masalah manasik ibadah haji ini sangat penting untuk disosialisasikan ke jemaah haji. Karena itu adalah hal utama alasan manusia datang ke tanah suci,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Subhan Cholid.
Baca: Tips untuk Jemaah Haji, Bawa Kain Ihram di Tas Terpisah Agar Mudah Mengambil Miqat di Bandara Jeddah
Baca: INFO HAJI, Dehidrasi Ancam Kesehatan Jemaah, Ini Tips Agar Tetap Sehat Selama di Tanah Suci
Untuk itu, Kementerian Agama Republik Indonesia tahun ini berusaha sekuat tenaga meningkatkan bimbingan kepada jemaah haji dengan menambah petugas bimbingan ibadah atau konsultan ibadah agar benar cara ibadah hajinya.
“Untuk petugas bimbingan ibadah ada tambahan cukup banyak, karena memang kebutuhan untuk itu cukup besar. Kita berharap adanya konsultan ibadah ini dapat memberikan pencerahan dan makna bagi pelaksanaan haji para jemaah,” kata Subhan.
Pada musim haji 1440H/2019M ini, di Makkah terdapat tiga orang konsultan ibadah yang ditempatkan di Kantor Daker Makkah, serta dua pembimbing ibadah pada 11 sektor yang ada. “Totalnya sekitar 25 orang,” ujar Subhan.
“Jadi selain nanti para konsultan bimbingan ibadah akan aktif memberikan bimbingan kepada jemaah di hotel-hotel, nanti mereka juga akan membuka bimbingan di kantor sektor. Sehingga, jemaah, siapa saja, kapan saja bisa melakukan konsultasi kepada mereka,” lanjutnya.
Aktivitas jemaah haji Indonesia di Makkah diperkirakan akan mulai menggeliat pada 15 Juli 2019 mendatang, seiring kedatangan jemaah haji yang telah menyelesaikan ibadah arbain di Madinah.
“Jemaah haji asal Magetan yang tergabung di kloter SUB 01, akan menjadi rombongan jemaah pertama yang tiba di Makkah. Mereka selanjutnya akan ditempatkan di wilayah Mahbas Jin,” ungkap Subhan.