Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS COM, JAKARTA - Tercatat 77.447 jemaah haji Indonesia tiba di Madinah dari 191 kloter dengan jumlah petugas 955 orang.
Adapun total jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci mencapai 81.086 jemaah haji dari 200 kloter.
Jemaah diberangkatkan dari 13 embarkasi di seluruh Indonesia, antara lain Jakarta (JKS dan JKG), Surabaya (SUB), Palembang (PLM), Lombok (LOP), Ujung Pandang (UPG), Batam (BTH), Medan (MES), Padang (PDG) dan Solo (SOC).
Data tersebut berdasarkan, Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag, Kamis (18/7) pukul 07.38 Waktu Arab Saudi (WAS).
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Akhmad Jauhari menuturkan jika kedatangan jemaah haji sudah mencapai puncaknya.
Baca: MA Kecam Peristiwa Pengacara Aniaya Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Baca: Hakim PN Jakarta Pusat Diserang Pengacara, Mahkamah Agung: Ini Penghinaan Terhadap Lembaga Peradilan
Baca: Antasari Azhar Ingatkan Pansel Teliti Pilih Calon Pimpinan KPK
Saat ini, sebagian jemaah haji di Madinah sudah mulai bergerak ke Makkah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji.
"Karena memang puncak jamaah di Madinah itu antara 60 ribu sampai 65 ribu. Setelah itu secara berangsur jumlah itu akan berkurang sesuai dengan jumlah pendorongan kita dari Madinah menuju ke Makkah," jelas dia, seperti dikutip dari website Kementerian Agama RI.
Dia menuturkan akhir kedatangan jemaah gelombang satu di Madinah adalah pada Sabtu 20 Juli 2019.
Sebanyak 31 kloter diantaranya akan membawa 12.973 jemaah dan petugas haji, saat ini telah berada di Kota Makkah.
Pada tahun 2019 ini, Indonesia mendapatkan kuota haji sebesar 221 ribu dari Pemerintah Arab Saudi. Dengan rincian, 204 ribu jemaah haji reguler dan 17 ribu jemaah haji khusus.
Kemudian ada tambahan kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi sebesar 10 ribu jemaah.
Indonesia merupakan negara terbanyak mengirimkan jemaah haji ke Tanah Suci setiap tahunnya dibandingkan dengan negara lain.