Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS,COM, MAKKAH – Semakin dekat dengan hari pelaksanaan hari Wukuf di Arafah, Masjidil Haram saat ini dalam kondisi penuh dengan jemaah haji dari berbagai negara.
Nyaris tak sejengkalpun tanah di Masjidil Haram kosong, hampir semuanya diisi oleh jemaah haji yang setiap waktunya melakukan ibadah di Masjidil Haram terutama saat waktu salat rawatib.
“Ya tentu sekarang ini hampir seluruh jemaah haji tidak hanya Indonesia tapi seluruh dunia sudah berada di Mekkah tinggal beberapa saja yang masih berada di Madinah tapi sebagian besar sudah di Makkah jadi memang kepadatan Mekkah luar biasa,” kata Amirul Hajj, Lukman Hakim Saifuddin usai melaksanakan umrah wajib, Kamis (1/8/2019) dini hari Waktu Arab Saudi.
Baca: Sebentar Lagi Bebas & Rumah 3,5 M Terjual, Syaiful Jamil akan Balas Dendam dengan Rekan Sesama Artis
Baca: Simpan Tenaga Jelang Fase Puncak Haji, Jemaah Haji Diimbau Kurangi Aktivitas di Luar Gedung
Dengan kondisi Masjidil Haram yang sangat padat ini diimbau kepada semua jemaah haji Indonesia agar tidak memaksakan diri untuk selalu pergi ke Masjidil Haram untuk mempersiapkan diri wajib haji nanti saat wukuf di Arafah.
“Oleh karenanya saya mengimbau kepada jemaah haji Indonesia Indonesia untuk tidak terlalu memforsir ibadah umrah dan lain sebagainya karena kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk wukuf karena puncak haji adalah wukuf di Arafah,” ujar Lukman.
Lukman yang juga Menteri Agama Republik Indonesia meminta jemaah haji bisa mengukur kemampuan diri sendiri menjaga kesehatan dengan baik makan yang cukup istirahat yang cukup sehingga stamina bisa terjaga dengan baik pada saat puncak wukuf kemudian mabit di Muzdalifah di Mina bisa dilakukan dengan sempurna.
Mengenai kapan pelaksanaan wukuf di Arafah? Kementerian Agama baru akan melakukan siding isbat untuk penentuan permulaan tanggal 1 Dzulhijjah. Usai siding isbat yang akan digelar di Jakarta mala mini akan diketahui kapan jatuhnya hari untuk wukuf di Arafah.