Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Malam kondolidasi bagi para petugas yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2019 digelar di Makkah, Selasa (6/8/2019) malam Waktu Arab Saudi menjelang pelaksanaan puncak musim haji.
Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin hadir dalam acara Malam Konsolidasi yang digelar di gedung pertemuan Al Zekra Al Khaleda di Ar Rusayfah, Mekkah, tersebut.
Dia mengingatkan kepada para petugas haji untuk berpegang pada Formula 5-5-3 terutama saat puncak musim haji nanti.
“Formula ini didasarkan pada fase penyelenggaraan ibadah haji, fase prawukuf-wukuf-pascawukuf,” katanya.
Lima hal yang perlu diperhatikan petugas saat fase prawukuf, kata Amirul Hajj, yakni mencermati pergerakan jamaah setelah penghentian distribusi katering, mencermati dampak penghentian bus shalawat, dan memantau kondisi kesehatan jamaah.
Baca: Toilet di Mina Terbatas, Ini Cara Mengatasi Antre Panjang Jemaah Haji
Baca: Tiga Surat Diplomatik Lancarkan Pemakaman Mbah Moen di Ma’la, Makam Istimewa di Makkah
Selanjutnya yang keempat menyosialisasikan secara masif aktivitas yang akan dilakukan jamaah ketika berada di Armuzna (Arafah-Mina-Muzdalifah) dan kelima memberikan bimbingan manasik haji selama di Armuzna.
“Sedangkan saat wukuf ada 5 hal yang harus menjadi perhatian petugas,” katanya.
Lima hal yang dimaksud yakni melakukan penyisiran di setiap hotel pada masing-masing kloter pada 8 Zulhijah dimana setiap sektor tidak boleh ada jamaah yang tertinggal di hotel.
Kedua, memastikan pada 9 Zulhijah 1440 H semua jamaah sudah ada di Arafah dan ketiga mencermati pergerakan jamaah dari Arafah menuju Muzdalifah, karena bus yg akan mengangkut jamaah jumlahnya sangat terbatas sekitar 21 bus.
Keempat mencermati pergerakan dari Muzdalifah ke Mina dengan bus yang lebih sedikit atau sebanyak 5 bus. Kemudian kelima yakni memastikan pergerakan jamaah
dari Mina kembali ke hotel.
“Kemudian pascawukuf ada tiga hal yang perlu diperhatikan petugas,” katanya.
Tiga hal yang dimaksud yakni setiap petugas harus kembali ke daerah kerjanya masing-masing baik di Madinah, Mekkah, maupun bandara.
Hal kedua yakni setiap petugas harus memastikan kepulangan kloter-kloter pertama ke tanah air dan memastikan pergerakan jamaah khususnya gelombang 2 dari Mekkah ke Madinah.