Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Sabtu (10/8/2019) bakda dzuhur hingga terbenamnya matahari Waktu Arab Saudi adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh jemaah haji dari seluruh penjuru dunia.
Di saat itulah waktu wukuf Arafah ketika ampunan dan doa dikabulkan Allah SWT.
Wukuf juga merupakan rangkaian paling puncak dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Di saat itulah jemaah haji seluruh dunia berkumpul dalam kondisi setara, sederajat tanpa membedakan dtatus dan jabatan.
Baca: Pergerakan 231 Ribu Jemaah Haji Indonesia ke Arafah Berjalan Lancar
Baca: Dua Jemaah Haji Dilarikan ke Rumah Sakit Setibanya di Padang Arafah
Baca: Agar Haji Sah, Semua Jemaah Wajib ke Padang Arafah, Petugas Haji Akan Sweeping Hotel-hotel
Semuanya sama dalam balutan dua lembar kain ihram dengan menanggalkan semua atribut duniawi.
Maka tak heran jika jemaah haji sangat mempersiapkan diri untuk menjalankan ritual wukuf Arafah.
Jemaah haji Indonesia bahkan telah tiba di Arafah sehari sebelumnya, menginap semalam sambil menunggu tibanya saat wukuf.
Selama masa penantian itu beragam kegiatan pun terlihat di tenda-tenda perkemahan Padang Arafah.
Satu tenda berukuran 15 x 15 meter dengan variasi kapasitas 150 hingga 200 jemaah haji.
Baca: 10 Bus Disiapkan untuk Jemaah Haji Sakit yang Akan Disafari Wukuf
Kegiatan di dalam tenda pun beragam, ada jemaah yang khusyu berdzikir, membaca Alquran adapula yang selonjoran atau merebahkan badan menyimpan tenaga agar kuat melaksanakan prosesi haji selanjutnya yang masih panjang.
Di sela-sela itu terlihat juga jemaah haji kongkow-kongkow di depan tenda memanfaatkan fasilitas tempat duduk yang nyaman sambil menikmati suasana sore di tempat paling sakral yang hanya bisa dirasakan setahun cuma sehari tersebut.
Namun demikian, Amirul Hajj tetap mengimbau jemaah haji agar menjaga staminanya.
“Hingga sebelum tiba saat wukuf saya mengimbau jemaah menjaga kesehatan agar kuat saat wukuf, mabit di Muzdalifah, Mina dan lempar jumrah,” ujar Lukman.