Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Mina
TRIBUNNEWS.COM, MINA - Fase mabit di Mina selalu menjadi permasalahan dalam setiap musim haji.
Selain wilayahnya yang sempit, Mina juga tak memiliki fasilitas memadai termasuk fasilitas kamar mandi, padahal di saat bersamaan jutaan jemaah haji dari berbagai negara tumplek blek berada di Mina.
Hampir semua jemaah haji tak pandang bulu merasakan susahnya memenuhi kebutuhan dasarnya selama berada di Mina.
Tak terkecuali bagi Menteri Agama yang juga Amirul Hajj, Lukman Hakim Saifuddin.
Panjangnya antrian kamar mandi di Mina dirasakan juga oleh Amirul Hajj Indonesia.
Baca: Tukang Cukur di Mina Laris Manis, Potong Plontos Usai Lempar Jumrah Ditarif Rp 80 Ribu
Baca: Viral Mina Banjir dan Terjadi Pemadaman Listrik, Amirul Hajj Jelaskan Kondisi Sesungguhnya
Masuk antrian pukul 04.20 waktu Arab Saudi (WAS) , Menag dapat giliran masuk kamar mandi, Selasa (13/8/2019) pukul 04.45 Waktu Arab Saudi.
Saat Menteri Agama antri di depan kamar mandi, beberapa jemaah haji mengenali dan mempersilahkan untuk maju lebih dulu, tapi Menag memilih menunggu. Antri sesuai barisan kedatangan.
Lebih lima tahun menjabat Menteri Agaman, Lukman terus mendorong Pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan kualitas layanan di Mina, utamanya terkait tenda dan kamar mandi (toilet).
Terbaru, saat bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad bin Salih Banten, serta Gubernur Makkah Khalid Al Faishal bin Abdul Aziz, Menag kembali menegaskan pentingnya percepatan renovasi Mina agar tenda dan kamar mandi lebih memadai.
“Mina ini selalu menjadi masalah dari tahun ke tahun, Mina tidak bisa diperluas melebar karena memang ketentuan syariat seperti itu, solusinya kita meminta Pemerintah Arab Saudi melebarkan ke atas yaitu tenda bertingkat. Mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi di tahun-tahun selanjutnya,” ujar Lukman.