Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Sebanyak 231 ribu jemaah haji Indonesia sudah selesai melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
Namun tidak semuanya mampu kembali ke Tanah Air meski telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji.
Mereka berhalangan pulang karena sakit dan tidak mampu melakukan penerbangan untuk perjalanan pulang.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kemenag menjamin akan tetap menunggu jemaah haji sakit yang tak mampu pulang hingga sembuh.
Bahkan akan menunggunya hingga batas waktu tak ditentukan.
"Ini termasuk dari layanan kami terhadap jemaah haji yang sakit, mereka akan tetap dirawat dan ditunggui hingga sembuh sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Kadaker Makkah, Subhan Cholid.
Bahkan menurut Subhan kasus seperti ini sudah biasa ditangani PPIH Arab Saudi setiap tahunnya.
"Kami pernah menunggui 1 jemaah haji yang sakit hingga satu tahun, beliau baru bisa pulang satu minggu sebelum jemaah haji tahun depannya datang," kata Subhan.
Baca: Tewas Usai Kecelakaan di Jalan Pulau Pinang, Rencana Syahrial Menikahi Kekasihnya Tak Kesampaian
Jemaah haji yang sakit saat ini masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), namun mereka akan dipindahkan ke Rumah Sakit Arab Saudi jika nanti masa operasional KKHI sudah berakhir.
"Teknisnya nanti kalau semua panitia haji sudah kembali ke Tanah Air jemaah haji yang sakit akan diurus oleh perwakilan kami yang ada disini. Mereka akan menjenguk setiap hari di rumah sakit hingga sembuh dan semua pembiayaan ditanggung kita tanggung," ujar Subhan.
Subhan menambahkan, jika sudah sembuh pemulangan jemaah haji akan didampingi oleh petugas baik 1 orang maupun 2 orang pendamping.
"Jika jemaahnya mampu duduk didampingi 1 orang, tapi jika jemaahnya hanya bisa berbaring di pesawat akan didampingi 2 orang biasanya 1 dokter dan 1 perawat," katanya.
Hingga pemulangan jemaah haji kloter terakhir kemarin dari Makkah, ada juga jemaah yang dipulangkan dalam kondisi sakit tapi layak terbang sekitar 50 jemaah diberangkatkan lebih awal.