TRIBUNNEWS.COM - Tinggal hitungan hari, umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1441 H.
1 Dzulhijjah 1441 H diperkirakan jatuh pada tanggal 22 Juli 2020, sedangkan 10 Dzulhijjah 1441 H atau Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada 31 Juli 2020 mendatang.
Seseorang yang hendak berkurban dilarang untuk memotong kuku dan rambutnya ketika sudah memasuki tanggal 1 Dzulhijjah sampai hewan kurbannya disembelih.
Maka, bagi yang sudah berniat untuk berkurban, batas akhir untuk membersihkan diri (memotong kuku dan rambut) adalah Selasa, (21/7/2020) yang juga bertepatan dengan 30 Dzulqa'dah 1441 H.
Baca: Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah & Arafah jelang Idul Adha 2020, Lengkap dengan Jadwalnya
Baca: Live Streaming Sidang Isbat 1 Zulhijjah 1441 H dan Idul Adha 2020, Digelar Selasa 21 Juli 2020
Diriwayatkan dalam sebuah hadis:
ﺇِﺫَﺍ ﺩَﺧَﻠَﺖِ ﺍﻟْﻌَﺸْﺮُ ﻭَﺃَﺭَﺍﺩَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳُﻀَﺤِّﻰَ ﻓَﻼَ ﻳَﻤَﺲَّ ﻣِﻦْ ﺷَﻌَﺮِﻩِ ﻭَﺑَﺸَﺮِﻩِ ﺷَﻴْﺌًﺎ
“Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan salah seorang dari kalian telah berniat untuk berqurban, maka janganlah ia memotong rambutnya dan kulitnya sedikitpun.”
(HR. Muslim).
Bedasarkan sumber yang didapat Tribunnews.com, barangsiapa yang melanggar ketentuan ini karena lupa atau belum tahu hukumnya maka ia tidak berdosa, tidak pula membayar fidyah atau kaffarah.
Barangsiapa yang melanggarnya dengan sengaja maka hendaklah ia bertaubat kepada Allah ta’ala dan tidak ada kewajiban fidyah atau kaffarah atasnya.
Ibnu Qudamah –rahimahullah- berkata: “Jika telah ditetapkan dalam beberapa riwayat, maka ia tidak boleh mencukur rambut, dan memotong kuku. Dan jika ia melakukannya maka harus bertaubat kepada Allah –Ta’ala-, namun tidak ada fidyah baik karena sengaja atau lupa, ini merupakan hasil ijma’ para ulama “. (al Mughni: 9/346)
Menurut ulama Syafi’iyah, hikmah larangan untuk orang yang berkurban di sini adalah agar rambut dan kuku yang hendak di potong tetap ada hingga hewan kurban disembelih, supaya semakin banyak anggota tubuh yang terbebas dari api neraka.
Baca: Resep Praktis Bumbu Sate Kambing Wonogiri Buat Menu Makan Siang saat Idul Adha 2020
Niat dan keutamaan puasa sunah Arafah dan Tarwiyah
Hari Raya Idul Adha 1441 H sebentar lagi akan tiba.
Sebelum merayakan Hari Raya Idul Adha 1441 H, ada amalan sunnah yang bisa kita lakukan.
Satu diantaranya adalah puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah.
Puasa Tarwiyah dilakukan pada 8 Dzulhijjah dan Puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah.
Sementara itu Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijjah.
Puasa Tarwiyah tahun 2020 ini bisa dilakukan hari Rabu, 29 Juli 2020, sedangkan Puasa Arafah dilakukan pada hari Kamis, 30 Juli 2020.
Melaksanakan ibadah sunah puasa Tarwiyah bisa menghapuskan dosa satu tahun yang lalu.
Umat muslim juga akan diberikan keberkahan hidup dan dilipatgandakan amal dan juga ibadahnya.
Baca: Pemerintah Arab Saudi Tetapkan Ibadah Haji Terbatas Dimulai 29 Juli 2020
Baca: Peraturan Ibadah Haji 2020, Jemaah Dilarang Sentuh Kabah dan Hajar Aswad
Sementara, melaksanakan ibadah sunah puasa Arafah, Allah akan mengampuni dosa tahun lalu dan dijaga untuk tidak melakukan dosa atau maksiat di tahun yang akan datang.
Keutamaan tersebut juga tertuang dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah al-Anshar:
"Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, baginda bersabda, 'Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang'.” (HR Imam Muslim).
Tidak hanya itu, melaksanakan Puasa Arafah juga dapat melipatgandakan pahala kita.
Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah di Bulan Dzulhijjah 2020
Kalender bulan Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah 1441 H adalah sebagai berikut :
- 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Rabu, 22 Juli 2020.
- 2 Dzulhijjah jatuh pada hari Kamis, 23 Juli 2020.
- 3 Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat, 24 Juli 2020.
- 4 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 25 Juli 2020.
- 5 Dzulhijjah jatuh pada hari Minggu, 26 Juli 2020.
- 6 Dzulhijjah jatuh pada hari Senin, 27 Juli 2020.
- 7 Dzulhijjah jatuh pada hari Selasa, 28 Juli 2020.
- 8 Dzulhijjah jatuh pada hari Rabu, 29 Juli 2020.
- 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Kamis, 30 Juli 2020.
HARAM PUASA :
- 10 Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat, 31 Juli 2020
- 11 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 1 Agustus 2020
- 12 Dzulhijjah jatuh pada hari Minggu, 2 Agustus 2020
- 13 Dzulhijjah jatuh pada hari Senin, 3 Agustus 2020
Berikut jadwal puasa Tarwiyah dan Arafah 2019 :
Puasa Dzulhijjah 1-7 Dzulhijjah = Rabu, 22 Juli 2020 hingga Selasa, 28 Juli 2020
Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijah = Rabu, 29 Juli 2020
Puasa Arafah 9 Dzulhijah = Kamis, 30 Juli 2020
Idul Adha 10 Dzulhijjah = Jumat, 31 Juli 2020
Sementara itu, tanggal 1-3 Agustus 2020 adalah hari Tasrik.
Umat Muslim dilarang berpuasa di ketiga hari tersebut.
Baca: Tanggal Pelaksanaan dan Bacaan Niat Puasa Sunah Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah Jelang Idul Adha 2020
Berikut ini niat puasa Tarwiyah
نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى
(Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala)
Artinya, "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
Berikut ini niat puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: "Saya Niat Puasa Sunnah Arafah karena Allah Ta’ala".
Keistimewaan puasa Tarwiyah
Keistimewaan puasa Tarwiyah adalah dapat membersihkan dan menghapus dosa yang tahun lalu.
Selain itu, bagi yang mengerjakan puasa Tarwiyah memiliki keutamaan mendapatkan keberkahaan hidup serta amal ibadah yang dilipatgandakan.
Keistimewaan puasa Arafah
Puasa Arafah hukumnya adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan.
Puasa Arafah memiliki keistimewaan yang sangat spesial jika dibandingkan puasa Tarwiyah.
Namun, jika dapat mengerjakan kedua puasa sunnah tersebut, maka sesungguhnya kedua amalan tersebut istimewah.
Bagi yang mengerjakan puasa Arafah, maka dosanya satu tahun sebelumnya dan sesudah puasa Arafah akan dihapuskan.
Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka ia diampuni dosa-dosanya setahun yang di depannya dan setahun setelahnya. (HR. Ibnu Majah; shahih).
(Tribunnews.com/ Renald/ Suci/ Nila Irdayatun Naziha)