TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Penerbangan pertama yang membawa jemaah umrah luar negeri tiba di Arab Saudi pada Minggu (1/11/2020) siang.
Melansir Arab News, Minggu (1/11/2020), setidaknya 10.000 jemaah asing telah sampai di Arab Saudi pada hari pertama pembukaan umrah tahap ketiga.
Ini kali pertama umrah usai pembatasan jemaah selama pandemi Covid-19 dicabut.
Penerbangan yang membawa jamaah haji Pakistan itu tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah.
Mereka langsung disambut oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Mohammed Saleh Benten.
Pada Minggu (1/11/2020) malam, penerbangan membawa jamaah haji Indonesia tiba di bandara internasional Jeddah, lansir ArabNews.
Jamaah internasional diizinkan untuk melakukan umrah sebagai bagian dari tahap ketiga dari rencana Kerajaan untuk melanjutkan ibadah dengan aman di tengah pandemi virus Corona.
Selama tahap ketiga, Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah akan beroperasi 100 persen.
Baca juga: Mulai Hari Ini Bandara Soekarno-Hatta Kembali Melayani Penerbangan Umrah
Baca juga: Kemenag: Confirm, Mulai 1 November 2020 Besok Jemaah Umrah Indonesia Berangkat ke Jeddah
Prosesi Lebih Cepat, Syaratnya Pun Ketat
Tindakan pencegahan yang ketat tetap diambil untuk memastikan keamanan semua jamaah.
Menurut Deputi Menteri Haji dan Umrah Dr Amr Al-Maddah, 10.000 jemaah yang tiba dari luar negeri tersebut pertama-tama harus memperoleh izin.
Setelah kedatangan, para jemaah harus mengisolasi diri selama tiga hari, yaitu sebelum berpindah ke lokasi Miqat.
Mereka dapat tinggal di wilayah kerajaan Saudi hingga 10 hari, di mana tiga hari merupakan waktu isolasi.
Sesuai dengan protokol, 500 kelompok dari jemaah asing akan disebar setiap harinya, masing-masing kelompok berisi 20 jemaah.
Adapun batas usia maksimal dari jemaah internasional ini ditetapkan 50 tahun.
Deputi Menteri menambahkan, daftar negara sendiri akan terus dievaluasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Saudi dan Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari standar dan protokol yang telah disetujui oleh pemerintah.
Visa bagi para jemaah yang datang dari negara-negara yang memperlihatkan peningkatan jumlah kasus Covid-19 akan ditangguhkan hingga evaluasi lebih lanjut.
Bagaimana Regulasinya?
Mengutip Kompas.com, Sabtu (31/10/2020), Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim memastikan, rombongan pertama jemaah umrah Indonesia sudah bisa bertolak ke Jeddah, Arab Saudi.
Akan tetapi, kata Arfi, Kemenag belum memberikan keterangan resmi dan masih memproses regulasinya.
Arfi menyebutkan, sistem umrah ini bersifat Business to Business (B2B) antara penyelenggara umrah swasta di Arab Saudi dengan penyelenggara umrah di Indonesia yang bekerja sama untuk proses penerbitan visa.
Keberangkatan ini tidak melalui pemerintah, tetapi melalui agen perjalanan yang memberangkatkan jemaah.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 59.757 jemaah umrah Indonesia sudah mendapat nomor registrasi untuk berangkat ke Tanah Suci.
Akan tetapi, keberangkatan mereka tertunda akibat pandemi virus corona yang kemudian diputuskan penutupan umrah sejak Februari 2020.
Dari jumlah itu, sebanyak 2.601 (4 persen) berusia di bawah 18 tahun dan 30.828 (52 persen) jemaah berusia di atas 50 tahun.
Para jemaah tersebut sudah mendaftar di Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan sudah diinput dalam Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SISKOPATUH).
Untuk jemaah yang memenuhi kriteria usia tersebut, sebanyak 21.418 orang sudah mendapatkan nomor porsi.
Mereka adalah jemaah yang sudah melakukan pembayaran.
Dari 21.418 jemaah, sebanyak 9.509 orang bahkan sudah lunas, sudah mendapat visa, dan tiket keberangkatan saat terbitnya kebijakan penutupan oleh Saudi pada 27 Februari 2020.
(Serambi Indonesia/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Jamaah Indonesia Tiba di Arab Saudi, Seusai Pakistan, Disambut Menteri Haji dan Umrah,