Zaky berharap masyarakat di tanah air bisa ikut mendoakan supaya gelombang perdana jamaah umrah asal Indonesia di tengah pandemi bisa menjalankan ibadahnya dengan lancar.
Hasil Tes Swab Negatif Jemaah Langsung Lakukan Ini
Ia mengatakan setelah hasil swab keluar, jamaah yang negatif langsung menuju ke Tan’im sebagai tempat miqat atau titik mengambil niat umrah.
Bagi jamaah yang sudah mengambil miqat di atas pesawat dan mengenakan kain ihram selama karantina mandiri, tidak perlu ikut ke Tan’im.
Tetapi bisa langsung menuju Masjidilharam untuk mulai menjalankan ibadah umrah.
Rangkaian umrah diawali dengan niat kemudian tawaf mengeliling Kakbah.
Setelah itu jamaah menjalani sa’i atau lari kecil dari bukit Safa ke Marwa. Lokasi Sa’i ini ada di dalam komplek Masjidilharam dan tidak jauh dari Kakbah.
Setelah Sa’i jamaah melakukan tahalul atau mencukur rambut sebagai tanda umrah sudah selesai.
Selama di Arab Saudi jamaah hanya diberikan kesempatan satu kali melaksanakan umrah.
Otoritas Arab Saudi sendiri telah mengeluarkan pedoman protokol kesehatan dalam menerima jemaah umrah yang berasal dari luar negeri, salah satunya syarat jemaah wajib berusia 18 sampai 50 tahun.
Kemudian, para jemaah harus bebas dari virus corona dengan menunjukkan hasil tes swab PCR Covid-19.
Sertifikat harus diterbitkan laboratorium terpercaya di negara asal jemaah tak lebih dari 72 jam sebelum
pemberangkatan.
Lalu, terdapat masa karantina minimal selama tiga hari setibanya di Saudi.
Diduga Muncul Gejala Saat Tiba di Saudi
Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, Endang Jumali mengatakan tiga jemaah umrah yang positif usai dites ulang ini diduga gejalanya muncul tidak dari tanah air.